Mengapa Jemaat Kristus Perlu Beribadah Bersama?

Pertemuan Ibadah
“Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita … tetapi marilah kita saling menasihati , dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat” (Ibrani 10:25).

Aturlah Uang Saudara ... !

Jangan Biarkan Uang Mengatur Saudara

Alkitab berbicara banyak mengenai uang.   Jemaat Kristus harus memiliki sikap yang benar terhadap uang.   Dari pada membiarkan uang mengatur kita,  kitalah yang harus bisa mengatur uang.

Maksud mengatur uang di sini ialah,  bagaimana menggunakan uang yang Tuhan percayakan kepada saudara dengan benar, bijak, hemat, dan bertanggungjawab. 

Yesus … Sang Korban Agung!

Anak Domba Allah
Alkitab mencatat sebuah ayat yang menarik.  Ayat ini tentang Abraham yang hendak mengorbankan anaknya, Ishak. Tetapi TUHAN menyediakan seekor domba jantan sebagai pengganti Ishak. “Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya” (Kejadian 22:13).Abraham menamai tempat itu: “TUHAN menyediakan.” Di mana tempat itu?

Jemaat dan Musuh-Musuhnya (4)

Penutup
Kemenangan !

Memang apabila jemaat Kristus memikirkan musuh-musuh ini, yaitu daging, dunia dan iblis, jemaat akan melihat betapa sulitnya situasi yang ada. Namun ada jalan kemenangan. Dan jalan itu adalah jalan penyerahan. Kuncinya terdapat dalam Roma 6:13 yang berbunyi, “Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup.”

Jemaat dan Musuh-Musuhnya (3)

Siapa Beelzebul ... ???
Musuh ketiga ialah “iblis”.

Sekarang tiba saatnya untuk memperkenalkan musuh ketiga ini yang menghalangi jemaat Kristus menjadi umat yang berkenan kepada Allah.  Jemaat dapat mengetahui banyak tentang musuh ini dari mempelajari nama-namanya saja. Banyak nama yang diberikan kepada iblis di dalam Alkitab. Tidak ada waktu untuk mempelajari semuanya tetapi mari kita bicarakan beberapa namanya saja.

Jemaat dan Musuh-Musuhnya (2)

Pola Hidup Duniawi 
Musuh kedua ialah “dunia”.

Apakah yang dimaksudkan dengan “dunia?” Dalam Alkitab  “dunia”  tidak selalu berarti alam semesta atau planet bumi ini.   Di sini yang dimaksudkan dengan istilah  “dunia”  ialah semua orang yang hidup menurut daging dihitung bersama-sama. Jikalau hanya satu orang yang berbuat sesuatu, biasanya perbuatannya kurang diperhatikan. Tetapi kalau banyak orang berbuat sesuatu, perbuatan-perbuatannya  mulai mempunyai dampak yang besar pada masyarakat. Jadi dunia adalah jumlah pengaruh gaya hidup, tujuan hidup dan standar kesusilaan dari semua orang yang hidup menurut daging.

Jemaat dan Musuh-Musuhnya (1)

Kedagingan: Iri Hati!
Sadarkah jemaat Kristus bahwasanya setiap hari jemaat menghadapi musuh-musuh yang hendak menghancurkan, merusak, atau paling sedikit mengganggu keberadaan, kehidupan, dan kerohanian jemaat?

Siapa saja atau apa saja musuh-musuh jemaat Kristus? Alkitab mengungkapkan ada tiga musuh besar yang terus-menerus memerangi semua jemaat di seluruh dunia. Musuh-musuh ini tidak gampang diatasi, mereka terlalu kuat, cerdik, licin, dan licik untuk dikalahkan begitu saja.

Jemaat dan Perbuatan Meragukan

Dosa atau bukan?
Sebagai jemaat Kristus, anak-anak Allah kadang menjadi bingung ketika dihadapkan pada situasi “abu-abu”. Maksudnya, sesuatu yang bagi mereka meragukan apakah kalau dilakukan itu dosa atau bukan dosa? Kalau sesuatu itu jelas-jelas dosa, yah tidak ada pertanyaan lagi karena memang harus dihindari.

Jemaat dan Mazmur 23

Apakah jemaat pernah menghafalkan atau paling sedikit membaca, ayat-ayat dalam kitab Mazmur pasal 23?
Mazmur 23
Seseorang menaruh kata-kata di belakang bunyi setiap kalimat, yang menyatakan makna kalimat tersebut.  Silakan simak dan menikmati keindahan & keajaiban Firman Tuhan dalam Mazmur 23 ini.  Terapkan dalam kehidupan Anda!

Jemaat dan Allah Tritunggal (5)

TRITUNGGAL:  Bapa,Anak,Roh Kudus
Penutup.

Demikianlah semuanya ada tiga suara yang menunjukkan kepada jemaat bahwa Allah itu Esa yang beroknum tiga. Suara melalui Alkitab, Firman Allah sendiri. Suara melalui sejarah. Dan suara melalui alam semesta.

Sekarang, apakah resikonya jika jemaat menolak Tritunggal? Banyak orang datang kepada saya dan menyatakan tidak mau menerima fakta Tritunggal. Mereka berkata, “Tidak mungkin kami menerima Tritunggal! Ini keputusan kami!” Maksudnya, orang-orang itu menolak fakta bahwa Roh Kudus adalah Allah. Mereka menolak Yesus Kristus adalah Allah. Mereka menolak Bapa adalah Allah. Ketiganya yang Esa. Mereka hanya mau percaya Allah itu Maha Esa saja, tanpa terdiri dari Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Titik! Demikianlah pendapat mereka.

Jemaat dan Allah Tritunggal (4)

Suara ketiga: Alkitab.

Jemaat bisa membaca ajaran tentang Allah Tritunggal dengan jelas di dalam Alkitab. Jika tidak ada suara lain yang mengatakan bahwa Allah itu Tritunggal, jika Alkitab adalah satu-satunya suara yang menasihati kita untuk menerima Tritunggal, kita masih wajib menerimanya. Jemaat tidak perlu menolaknya karena Alkitab adalah wahyu Allah yang diberikan kepada kita manusia.

Jemaat dan Allah Tritunggal (3)

Suara kedua: Sejarah.

Jemaat Kristus, marilah kita menyelidiki Allah Tritunggal dari segi sejarah! Sejarah yang kita pelajari di sekolah umum adalah sejarah dunia. Tetapi mungkin kita belum pernah menyelidiki sejarah Allah Tritunggal.

Empat ribu tahun sebelum Masehi di dalam kitab Kejadian pasal 1 ayat 1 kita melihat tulisan mengenai Tritunggal. Bahwa Allah menciptakan langit dan bumi, bahwa Roh Kudus bergerak di permukaan laut, bahwa Allah berfirman. Ada tiga “oknum” di sini: Elohim, Firman dan Roh Allah.

Jemaat dan Allah Tritunggal (2)

Grand Canyon
Suara pertama: Alam Semesta.

Alam semesta memberi suara bahwa Allah itu Maha Esa yang beroknum tiga.
Saya mau tahu, siapakah yang sudah pernah melihat Allah? Belum ada orang yang pernah melihat Allah! Sebab Allah tidak dapat dilihat. Meskipun demikian jemaat bisa melihat hasil karya Allah melalui alam semesta ini.

Jemaat dan Allah Tritunggal (1)

Jemaat tentu pernah membaca sebuah ayat Alkitab yang menyebutkan kebesaran Allah dengan sangat mengesankan. Ayat ini mengatakan, “Dapatkah engkau memahami hakekat Allah? Menyelami batas-batas kekuasaan yang Mahakuasa?” Baca, kitab Ayub 11:7.

Bagaimana jawaban kita pada ayat ini?  Dapatkah jemaat memahami hakekat Allah?  Jelas kita tidak bisa  memahami tentang Allah sepenuhnya!  Kita tahu Allah itu Mahabesar, Ia Mahakuasa.  Bahkan Alkitab mengatakan bahwa orang duniawi, yaitu orang yang belum mempunyai Roh Kristus di dalam hatinya, tidak akan mengerti mengenai Allah sama sekali  (I Korintus 2:14).

Jemaat dan Aplikasi Kaidah Emas

Kaidah emas ditulis dua kali dalam Alkitab, kedua-duanya diucapkan oleh Tuhan Yesus sendiri.
Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka … Sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka” (Injil Matius 7:12, Lukas 6:31).

Untuk menerapkan kaidah emas ini, jemaat harus membayangkan dirinya berada dalam POSISI orang lain. Misalnya, posisi pengemis yang lapar, pejalan kaki yang ditabrak motor, janda tua sakit yang tidak punya uang untuk membeli obat, atau orang asing yang sedang sesat di jalan.

Jemaat dan Kaidah Emas !

Kaidah emas (“the golden rule”) yang dimaksudkan diambil dari perkataan Tuhan Yesus (Injil Matius 7:12 dan Lukas 6:31).  Bunyinya sbb:  Perlakukan orang lain sebagaimana engkau ingin diperlakukan! Prinsip dasarnya disebut juga di beberapa bagian lain dari Alkitab. Selama berabad-abad kaidah ini memberikan pengaruh besar sebagai kebenaran moral yang penting dalam hubungan antar sesama manusia.

Jemaat dan Tujuan Hidup

Dalam sebuah wawancara, Rick Warren, pendeta sebuah gereja di California ditanya, “Apakah tujuan hidup ini?” Jemaat patut merenungkan jawabannya di bawah ini. Beliau berkata, “Singkatnya, hidup adalah persiapan untuk kekekalan. Kita tidak akan hidup di bumi ini selamanya, Allah ingin kita hidup bersama-Nya di sorga.”

“Suatu hari jantung saya akan berhenti berdetak, tetapi itu bukan akhir dari kehidupan saya. Mungkin saya akan berumur 60 sampai 100 tahun di bumi ini, namun saya akan hidup triliunan tahun di dalam kekekalan. Kehidupan di bumi ini hanya semacam latihan. Allah ingin kita berlatih dulu di bumi ini apa yang akan kita lakukan selamanya di sorga.”

Jemaat dan Iman Yang Mengakui Yesus Tuhan

Di manakah kepercayaanmu?
Bacalah kitab Injil Yohanes 20:24-31. Di sana jemaat bisa belajar tentang iman percaya. Pada hari Minggu malam, tepat di hari kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan diri kepada murid-muridNya yang sedang berkumpul di suatu tempat karena takut akan orang-orang Yahudi. Yesus menunjukkan tangan-Nya yang bekas paku, dan lambung-Nya yang tertusuk tombak.

Di saat itu Tomas Didimus tidak bersama mereka. Tomas kesulitan untuk percaya bahwa Yesus menampakkan diri sebelum ia melihat-Nya sendiri. Ia berkata, “Sebelum aku melihat … sebelum aku mencucukkan jariku … sekali-kali aku tidak akan percaya!”  Kebangkitan Yesus adalah sebuah mujizat. Jadi maksud Tomas, ia hanya mau percaya setelah melihat mujizat itu dengan mata kepalanya sendiri.

Jemaat dan Perpuluhan (4)

Perpuluhan = berikan pada yg butuh
Kapan membayar perpuluhan?

Pada artikel sebelumnya jemaat sudah membaca mengapa memberi perpuluhan, berapa besarnya memberi perpuluhan, dan di mana memberi perpuluhan. Sekarang kita akan melihat kapan waktunya membayar perpuluhan?

Ada ayat yang memberi keterangan mengenai hal ini: “Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaknya kamu masing-masing – sesuai dengan apa yang kamu peroleh – menyisihkan sesuatu dan menyimpannya di rumah …” (I Korintus 16:2).

Jemaat dan Perpuluhan (3)

Perpuluhan = untuk pekerjaan Tuhan
Di manakah kita membayar perpuluhan?

Memang secara lahiriah yang kelihatan jemaat memberi kepada manusia atau sesuatu lembaga pelayanan, tetapi secara rohaniah sebetulnya memberi kepada Allah sendiri. Di mana kita bisa memasukkan perpuluhan?

Alkitab mengatakan, “Bawalah seluruh persembahan perpuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan ... di rumahKu ...” (Maleakhi 3:10). Menurut ayat ini, pada zaman Perjanijan Lama tempat memberi perpuluhan ialah di rumah Tuhan, ke dalam rumah perbendaharaan.  Tetapi di mana perbendaharaan yang dimaksudkan itu bagi orang Kristen sekarang?

Jemaat dan Perpuluhan (2)

Berapa besarnya memberi perpuluhan?
Perpuluhan = 10% dari seluruh hasil bersih
Jemaat pasti mengerti istilah perpuluhan berarti 10%. Memberi perpuluhan berarti memberi sebesar 10% dari seluruh hasil bersih kita. Kalau begitu, perpuluhan didasarkan pada apa? Alkitab mengajarkan perpuluhan mulai di dalam kitab Kejadian. Sejak zaman Abraham, dan juga Yakub, perpuluhan sudah ada. Jadi jauh sebelum Allah memberikan Hukum Taurat melalui nabi Musa, perpuluhan sudah dijalankan.

Jemaat dan Perpuluhan (1)

Perpuluhan = perintah dari Tuhan
PERPULUHAN (Maleakhi 3:7-12)

Alkitab menegaskan berulang kali bahwa orang Kristen wajib membayar perpuluhan kepada pekerjaan Tuhan dari segala hasil yang didapatnya. Banyak di antara jemaat masih kabur dengan soal perpuluhan ini. Kita berpikir, masuk gereja dan ikut kebaktian itu memang suatu tanggung-jawab kita, memberitakan Injil juga suatu tanggung-jawab kita ... tetapi kalau mengenai soal keuangan? Wah, Tuhan jangan ikut campur, itu urusan pribadi saya. Tuhan jangan mengutik-ngutik keuangan saya.

Jemaat dan Doa Yang Berhasil (3)

Jemaat harus berdoa berdasarkan janji-janji Allah

Dalam Lukas 11:9-13 Yesus mengajar murid-muridNya untuk “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”

Jadi, kalau jemaat orang percaya berdoa, tidak hanya harus sesuai dengan firman Allah, tidak hanya harus dengan tidak malu, tetapi juga didasarkan pada janji Allah. Janji Allah dalam ayat di atas ini adalah: Mintalah, dan terus minta, dan akan diberikan!

Jemaat dan Doa Yang Berhasil (2)

Jemaat harus berdoa dengan terus mendesak

Selain doa kita mesti sesuai dengan firman Allah, untuk berhasil kita juga harus berdoa tanpa malu. Artinya, jangan berhenti meminta kepada Allah sebelum diberi.

Yesus memberi contoh dengan sebuah ceritera. Ada seseorang yang pada tengah malam pergi ke rumah sahabatnya untuk meminta roti bagi seorang tamunya yang sedang singgah dari suatu perjalanan jauh, sedangkan ia sendiri sedang tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepada tamunya itu. Meskipun sahabatnya itu sudah tidur dan pintu rumahnya sudah terkunci, namun pada akhirnya ia bangun juga dan memberi apa yang diperlukan orang itu bagi tamunya.

Jemaat dan Doa Yang Berhasil (1)

Dua ribu tahun yang lalu di tanah Israel, murid-murid Yesus menyampaikan sebuah permintaan yang memang pantas sekali disampaikan, “Tuhan, ajarlah kami berdoa …” (Lukas 11:1-13).
Bagaimana dengan kita sebagai jemaat-Nya, pernahkah kita menyampaikan permintaan seperti ini kepada Tuhan?
Yesus langsung mengajar murid-muridNya bagaimana berdoa. Yesus tidak ingin jemaat hanya berdoa saja, tetapi Yesus ingin kita berdoa dengan berhasil. Yesus menunjukkan beberapa keharusan yang harus ada di dalam setiap doa yang berhasil, yang dikabulkan Allah.

Kenaikan Kristus ... Dasar Pengharapan Kita !!!

Bulan ini jemaat Kristiani memperingati kenaikan Tuhan Yesus ke sorga. Peristiwa itu terjadi 40 hari setelah kebangkitanNya dari antara orang mati.

Setibanya di sorga, Tuhan Yesus duduk di sebelah kanan Allah Bapa di tempat yang maha tinggi (Ibrani 4:14; 1:3; 10:12; Kolose 3:1; I Petrus 3:22).

Kitab Kisah Para Rasul mengisahkan seorang murid Tuhan bernama Stefanus sempat melihat Tuhan Yesus yang sudah berada di sorga. Waktu itu Stefanus sedang dilempari batu oleh orang-orang yang membencinya karena ia bersaksi tentang Yesus dan menyebut-Nya sebagai Orang Benar.

Bukti Kebangkitan Yesus …

“ … jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah iman kamu … “ demikian kata rasul Paulus dalam suratnya kepada orang Kristen di kota Korintus “ … tetapi yang benar ialah, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati … “ (I Korintus 15:17).

Kalau begitu, apa buktinya bahwa Kristus benar-benar telah bangkit? Tanpa bukti yang nyata, berita kebangkitan Yesus hanya isapan jempol belaka.

Bukti kebangkitan Yesus ada banyak sekali, bahkan lebih dari cukup. Semua fakta itu tanpa ragu-ragu membuktikan bahwa Yesus benar-benar bangkit dan hidup kembali!

Kebangkitan Kristus … Dasar Iman Kita !!!

Kebangkitan Kristus dari antara orang mati adalah sebuah kebenaran terbesar. Alkitab berkata, “ … Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga … “ (I Korintus 15:4). Inilah jawaban satu-satunya terhadap persoalan kematian yang ditakuti manusia. Melalui kebangkitan-Nya Yesus mengalahkan iblis, dosa, dan sekaligus maut!

Kebangkitan Yesus dinubuatkan sejak dalam Perjanjian Lama. Yesus sendiri memberitahukan bahwa sesudah penyaliban-Nya, Ia akan bangkit kembali , “… Yesus menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem … lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga” (Matius 16:21, 17:22-23).

Arti Penebusan …

Banyak orang Kristen, termasuk para pendeta, tanpa pikir panjang sering mengatakan, “Yesus menebus dosa”. Istilah ini salah kaprah tetapi diterima begitu saja oleh jemaat Kristiani.

Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa Yesus menebus dosa. Yang benar, Alkitab berkata Yesus mati disalib untuk menebus manusia.  Bukan menebus dosa!

Kematian Kristus … Dasar Keselamatan Kita !!!

Dua ribu tahun yang lalu Allah Anak, oknum kedua dari Allah Esa yang beroknum tiga, turun ke dunia menjadi manusia seutuhnya ---Yesus Kristus--- untuk benar-benar mati di kayu salib bagi keselamatan manusia.

Yesus disalibkan di bukit Golgota, di luar kota Yerusalem pada hari Jum’at jam 9:00 pagi. Pada jam 15:00 sore Dia mati di salib itu. Ketika tergantung di kayu salib, Yesus mengalami penderitaan jasmani dan rohani sekaligus.

Selamat Hari Paskah !!!

Jemaat memasuki bulan Paskah di mana sekali lagi seluruh dunia memperingati kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus, yaitu pada hari Jum’at Agung dan Minggu Paskah.

Kematian Kristus di kayu salib mengingatkan kita akan pengorbanan-Nya yang lebih dari cukup untuk menebus (membebaskan) kita dari dosa. Dan kebangkitan Kristus yang penuh kemenangan atas iblis, dosa, dan maut, memberikan kepastian hidup kekal bagi kita semua yang percaya kepada-Nya.

Jemaat dan Memilih Jodoh (3)

Syarat III
APAKAH IA DIKEHENDAKI TUHAN?

Syarat ketiga ini penting sekali, dan merupakan ujian terakhir yang harus dilalui sebelum memutuskan pilihan anda. Pernikahan Kristen itu hanya sekali seumur hidup, tidak boleh bercerai begitu saja. Jadi penting ditanyakan, “Apakah ia dikehendaki Tuhan?” Maksudnya, apakah keduanya sungguh dipimpin oleh Tuhan untuk menikah?

Jemaat dan Memilih Jodoh (2)

Syarat II
APAKAH IA COCOK DENGAN SAYA?

Abraham berpesan lagi kepada hambanya yang diberi tugas mencari isteri bagi Ishak, supaya membawa perempuan calon isteri itu ke tempat dimana Ishak berada, yaitu ke tanah perjanjian. Hambanya bertanya, “Mungkin perempuan itu tidak suka mengikuti aku ke negeri ini; haruskah aku membawa anakmu itu kembali ke negeri dari mana tuanku keluar?” Apa jawab Abraham? “Awas, jangan kau bawa anakku itu kembali ke sana.”

Prinsip Abraham adalah, calon isteri anaknya itu harus sedia mengikuti Ishak dan hidup dengan Ishak di tanah yang diberikan Allah. Dalam penikahan, Allah menghendaki isteri “mengikut “ (tunduk, respek) pada suaminya. Kalau anda laki-laki, apakah gadis pacar anda sedia mengikuti anda? Kalau anda perempuan, apakah anda sedia mengikut pemuda pacar anda kelak kalau sudah menikah? Pikirkanlah!

Jemaat dan Memilih Jodoh (1)

Penulis Amsal mengungkapkan bahwa ada beberapa perkara yang mengherankan dan tidak di mengerti olehnya, di antaranya ialah “jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis”. TUHAN menciptakan manusia sedemikian rupa sehingga laki-laki tertarik kepada perempuan dan sebaliknya. Biasanya yang terjadi ialah, perkenalan – persahabatan – rasa cinta – berpacaran – peminangan – pertunangan – akhirnya pernikahan.

Orang-orang Kristen muda yang ingin menyenangkan Tuhan menyadari bahwa ini suatu perkara yang penting sekali. Bila memilih jodoh ini dilakukan dengan hati-hati dan disertai banyak doa, di bawah berkat Tuhan pemilihan itu dapat menjadi suatu pernikahan yang memuliakan Tuhan. Tetapi bila iblis diijinkan mempengaruhi kita memilih jodoh, kehidupan rohani kita bisa runtuh dan jadi tak berguna bagi Allah. Karena itu ijinkanlah Allah menolong kita memilih jodoh bagi kita.

Jemaat dan Kasih

Seorang anak laki-laki menyurati ayahnya, menanyakan, “Papie, apakah sebenarnya kasih itu? Saya kesulitan menemukan definisi kasih.”

Sang ayah mencoba menjelaskan kepada anaknya sebagai berikut:

Engkau benar. Memang tidak gampang mendefinisikan kasih dengan benar. Mengapa? Karena ada beberapa jenis kasih. Setiap jenis dapat memiliki definisinya sendiri. Untuk mengerti kasih dengan benar, kita harus mencarinya pada sumber yang benar juga, yaitu Alkitab, terutama di bagian Perjanjian Baru. Naskah asli Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Gerika, dan ada beberapa kata yang dipakai untuk menguraikan kasih:

Jemaat dan TUHAN

Konon di Florida, Amerika Serikat, seorang atheist (= percaya bahwa Tuhan tidak ada) mengajukan keberatan atas adanya hari libur Paskah dll. Ia membayar pengacara untuk membawa apa yang dinamakannya kasus “diskriminasi” ke pengadilan guna menentang umat Kristiani dan berbagai ibadah hari-hari liburnya. Alasan yang dipakainya ialah bahwa tidak adil kalau kaum atheist tidak memiliki hari libur yang diakui pemerintah.

Jemaat dan Keluarga

Tuhan Yesus berkata, “… Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya … Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu … Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Markus 10:6-9).

Tetapi mengapa sekitar separuh dari pernikahan berakhir dengan perpisahan bahkan perceraian di kantor pengadilan? Lihat saja berita sehari-hari di media TV atau koran, kawin-cerai sudah menjadi kabar biasa. Orang ganti pasangan seperti ganti baju saja.

Jemaat dan Tujuan Hidup

Beberapa tahun yang lalu seorang sahabat seiman membeberkan dari Alkitab kepada kami bagaimana makna & tujuan hidup Kristiani yang sebenarnya. Kalau jemaat keliru menentukan tujuan hidupnya, maka sia-sialah seluruh kehidupan yang dijalaninya di dunia ini. Hidupnya menjadi kurang berarti karena meleset dari sasaran yang seharusnya.

Allah menciptakan manusia karena Dia berkenan melakukannya. Dan Dia menciptakan kita sedemikian rupa supaya kita dapat menikmati persekutuan denganNya untuk selama-lamanya. Jadi Allah menciptakan kita dengan maksud agar kita mengenal Dia, hidup dengan Dia, dan menikmati Dia selamanya!

Jemaat dan Tahun Baru

Hari ini kita memasuki Tahun Baru 2010! Artinya, sudah sekitar 2,000 tahun berlalu sejak Kristus turun ke dunia sebagai bayi laki-laki yang dilahirkan perawan Maria di Betlehem untuk menjadi Juruselamat manusia. Dan, berarti satu tahun lebih dekat pada kedatangan Kristus kembali !

Ya, Kristus berjanji Dia akan datang kembali … Tahap pertama untuk menjemput jemaat-Nya ke sorga (I Tes. 4:16-17), dan tahap kedua Dia akan mendirikan Kerajaan Seribu Tahun di muka bumi ini (Wahyu 20:1-6). Yang pertama disebut Rapture, yang kedua adalah kedatanganNya kedua kali ke bumi sebagai Raja atas segala raja & Tuhan atas segala tuan.