Beberapa minggu yang lalu seorang jemaat Kristus menjalani sebuah operasi. Sebelum dioperasi, dokter memeriksa kondisi darahnya. Darah sangat penting bagi tubuh manusia. Tanpa darah orang tidak bisa hidup.
Ketergantungan manusia terhadap darah dimulai sejak zaman manusia pertama. Tuhan Allah mengorbankan seekor binatang bagi Adam dan Hawa ketika mereka jatuh dalam dosa. Kulitnya dijadikan pakaian untuk Adam dan isterinya.
Bulan ini jemaat Kristiani memperingati kenaikan Tuhan Yesus ke sorga. Peristiwa itu terjadi 40 hari setelah kebangkitanNya dari antara orang mati.
Setibanya di sorga, Tuhan Yesus duduk di sebelah kanan Allah Bapa di tempat yang maha tinggi (Ibrani 4:14; 1:3; 10:12; Kolose 3:1; I Petrus 3:22).
Kitab Kisah Para Rasul mengisahkan seorang murid Tuhan bernama Stefanus sempat melihat Tuhan Yesus yang sudah berada di sorga. Waktu itu Stefanus sedang dilempari batu oleh orang-orang yang membencinya karena ia bersaksi tentang Yesus dan menyebut-Nya sebagai Orang Benar.
Banyak orang Kristen, termasuk para pendeta, tanpa pikir panjang sering mengatakan, “Yesus menebus dosa”. Istilah ini salah kaprah tetapi diterima begitu saja oleh jemaat Kristiani.
Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa Yesus menebus dosa. Yang benar, Alkitab berkata Yesus mati disalib untuk menebus manusia. Bukan menebus dosa!
Dua ribu tahun yang lalu Allah Anak, oknum kedua dari Allah Esa yang beroknum tiga, turun ke dunia menjadi manusia seutuhnya ---Yesus Kristus--- untuk benar-benar mati di kayu salib bagi keselamatan manusia.
Yesus disalibkan di bukit Golgota, di luar kota Yerusalem pada hari Jum’at jam 9:00 pagi. Pada jam 15:00 sore Dia mati di salib itu. Ketika tergantung di kayu salib, Yesus mengalami penderitaan jasmani dan rohani sekaligus.