Tetapi untuk menjadi murid Yesus, orang harus bersedia memikul salib-nya masing-masing (Lukas 14:27).
Di bawah ini kisah kebanyakan orang Kristen dalam memikul salib:
Hebat! Kita sering mengeluh karena salib yang kita pikul dirasakan terlalu panjang & berat, namun tidak menyadari bahwa salib itu sebenarnya cara Tuhan menyiapkan kita untuk melalui jurang dalam di depan yang tidak kita lihat sebelumnya.
Potong sedikit di sini ahh … salibku ini, buang sedikit di sana ... supaya tidak terlalu berat!
Padahal ... apapun salib anda, bagaimanapun beratnya penderitaan anda, akan selalu terbit terang sehabis gelap …
Barangkali anda jadi tersandung, bahkan jatuh; namun TUHAN selalu siap membangunkan anda kembali ...
TUHAN tahu kepedihan hati kita, Ia melihat setiap air mata; sebuah kata saja dari bibirNya, sanggup meneduhkan setiap ketakutan …
Dukacita mungkin bertahan sepanjang malam, tetapi akan segera lenyap disapu cahaya fajar menyingsing …
Potong sedikit lagi aaahh … supaya tambah ringan salibku ini! Terima kasih banyak, TUHAN! Salibku sekarang tambah ringan …
Enaaak ... tralala … lalala … lalala … manise … manise … kalau begini, aku bisa berjalan terus sekarang.
Haaaahhh … ??? Kok ada lobang besar di depan? Bagaimana ini melewatinya?
Aduh … , seandainya tadi aku tidak selalu memotong salibku ini, aku dapat menggunakannya sebagai jembatan untuk melalui lobang ini.
TUHAN menjanjikan tiba di tempat dengan selamat, bukan menjanjikan jalan yang mulus! <>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar