Jemaat dan Keuangan (4)

HEMAT ATAU KIKIR?

Alkitab berkata, "Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya. Ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum. Siapa menahan gandum, ia dikutuki orang, tetapi berkat turun di atas kepala orang yang menjual gandum" (Amsal 11:24-26).

Allah sering memberkati anak-anakNya dengan kekayaan kemurahanNya, dengan maksud antara lain supaya mereka menjadi orang-orang yang suka menolong – tetapi bukan boros. Supaya mereka tetap hemat – tetapi bukan kikir.


Ayat-ayat dalam Amsal 11:24-26 ini harus dibaca semuanya bersama-sama (jangan dipisahkan) agar kita tidak salah mengerti maksudnya. Kalau kita hanya memperhatikan ayat 24 saja, maka kita bisa salah paham dan mendukung pemborosan – dan ini jelas keliru!
Meskipun Allah kita kaya raya, jangan berpikir bahwa ia merestui yang namanya “pemborosan”, yah pemborosan apa saja. Alkitab menunjukkan bahwa jelas Allah sendiri bukan pemboros. Allah menyuruh orang-orang Israel mengambil ‘manna’ secukupnya, bukan berlebihan. Yesus menyuruh murid-muridNya mengumpulkan roti dan ikan yang tersisa setelah memberi makan ribuan orang. Rasul Paulus mengingatkan orang-orang Kristen di Efesus untuk menggunakan waktu dengan efisien.

Amsal 11:24 harus dipahami dengan memperhatikan juga ayat-ayat 25 & 26.
Yang dimaksud dengan “menyebar harta” (24a) bukan berarti secara emosional tanpa tujuan dan tanpa perencanaan yang dapat dipertanggung jawabkan kita menghambur-hamburkan uang begitu saja.
Tetapi di sini maksudnya ialah berbaik hati & murah hati karena ini dijelaskan dalam ayat 25 & 26b sebagai orang yang “memberi berkat” dan “memberi minum” dan bahkan sebagai orang yang “menjual gandum”. Jadi, tujuannya mulia, motifnya benar, kegunaannya jelas, dan disertai pemikiran dan perencanaan yang matang.

Sebaliknya yang dimaksud dengan ayat 24b, “menghemat secara luar biasa” bukan berarti benar-benar menghemat, melainkan menunjuk pada orang yang kikir & pelit. Orang semacam ini menyimpan harta hanya untuk diri sendiri saja, sama sekali tidak bersedia menolong orang lain walaupun dibutuhkan. Ayat 26a menggambarkan sebagai orang yang “menahan gandum”.

Lalu, di mana bedanya antara hemat dan kikir ?

Hemat ialah kesanggupan mengelola harta (terutama uang & waktu) yang Tuhan percayakan, secara benar untuk hal-hal yang berguna & sesuai kebutuhan. Hemat tidak mau mengeluarkan uang kalau tidak benar-benar dibutuhkan & bukan untuk hal yang berguna. Tetapi hemat bersedia mengeluarkan uang apabila jelas-jelas itu dibutuhkan dan berguna.

Untuk tahu yang mana dibutuhkan & berguna, dan yang mana sebenarnya tidak dibutuhkan & kurang berguna, kita perlu banyak berdoa dan mohon pimpinan Tuhan sebelum menggunakan uang kita. Jadi dalam hal ini, orang yang hemat adalah justru orang yang banyak mengijinkan Tuhan “ikut campur” dalam urusan dompet mereka!

Sebaliknya kikir adalah sikap mementingkan diri sendiri (egois) dalam bentuk menumpuk harta dan uang bagi diri sendiri saja. Salah satu penyebab kekikiran ialah ketamakan (serakah).
Yesus menyebut mereka ini “orang bodoh” (Lukas 12:20). Orang kikir pada umumnya tidak pernah memperhatikan kepentingan & kebutuhan orang lain sama sekali. Bahkan ada orang yang saking begitu cintanya kepada uang dan harta, sehingga ia menjadi begitu kikir tidak hanya kepada orang lain tetapi bahkan kepada dirinya sendiri juga!
Jadi kikir ialah, tidak bersedia mengeluarkan uang walaupun hal itu benar-benar dibutuhkan.

KATA-KATA BIJAK: “NASIB ORANG KIKIR AKAN BERAKHIR SEPERTI LAUT MATI, TETAPI KEHIDUPAN ORANG HEMAT MENJADI BERKAT “

DOA: “Tuhan Yesus, berikan kepadaku hati yang tidak mencintai uang & harta duniawi ini, melainkan yang mengasihi Dikau dan sesama manusia. Namun pada saat yang sama ya Tuhan, berilah kepadaku kesanggupan yang penuh hikmat untuk mengelola setiap rupiah yang Tuhan percayakan kepadaku, bagi kemuliaan NamaMu!” <>

1 komentar:

  1. Tuhan Yesus Meminta agar Murah Hati dan kita tidak kikir !!!!!!

    BalasHapus