Keselamatan

BAGAIMANA DISELAMATKAN ?

Bermacam-macam cara orang untuk diselamatkan. Diselamatkan di sini artinya kita dilepaskan dari dosa, dibebaskan dari hukuman neraka, diberi hidup kekal dan masuk ke sorga. Ada yang berpendapat dengan ikut kebaktian gereja, duduk di sana, dan menjadi anggota, nanti diselamatkan. Yang lain merasa kalau dibaptiskan air, diselamatkan. Atau kalau ikut katekesasi, dilahirkan di dalam keluarga Kristen, aktif dalam acara keagamaan, akan diselamatkan. Apakah ini benar?

Sayangnya, Alkitab tidak mengatakan demikian! Menurut Alkitab, bagaimana sebenarnya kita dapat diselamatkan? Saya sudah mencatat beberapa langkah yang harus kita ikuti, kalau kita ingin diselamatkan atau menjadi orang Kristen sejati. Langkah-langkah yang saya berikan di sini akan menolong orang yang belum selamat, dan bahkan orang-orang yang sudah selamat untuk bersaksi kepada orang-orang lain.

Sebelumnya, untuk menjadi orang yang diselamatkan atau Kristen sejati, kita perlu menyelidiki hati sendiri untuk melihat apakah kita sungguh ingin diselamatkan??? Apakah saudara sungguh-sungguh ingin menjadi orang Kristen? Sering ada pemuda atau pemudi datang ke gereja bukan mau mencari keselamatan, melainkan karena ada teman perempuan atau laki-laki di sana. Kadang-kadang mereka datang karena sepi di rumah. Atau karena berbagai sebab lainnya.

Apakah saudara sungguh-sungguh di dalam hati saudara ingin menjadi orang Kristen, ingin diselamatkan, itu hanya saudara sendiri yang dapat menjawabnya! Ini penting sekali kita ketahui, karena kita perlu menjawab pada diri sendiri. Boleh dikata kita tidak terlalu sering jujur terhadap diri sendiri. Alkitab berkata bahwa hati kita penipu adanya. Sebab itu ayo kita menyelidiki hati kita sendiri lebih dulu.

Kalau kemudian ternyata sungguh-sungguh ya, selanjutnya ikutilah 5 langkah berikut ini:

I. Tulislah semua dosa yang diingat & yang pernah kita lakukan pada selembar kertas.

Kalau kita ternyata sungguh-sungguh ingin menjadi orang Kristen, daftarkan semua dosa kita. Keselamatan adalah soal membereskan dosa saudara dengan Allah. Tuhan Yesus memikul dosa-dosa saudara sejak saudara lahir. Mungkin saudara ingat satu dosa yang dilakukan waktu saudara berumur 6 tahun, 7 tahun, 8 tahun, dan seterusnya. Mungkin dosa pada tahun yang lalu, atau pada bulan yang lalu. Barangkali dosa kemarin, mungkin dosa pada saat ini! Cobalah ingat satu per satu. Lalu cobalah tulis pada sehelai kertas.

Ini sebuah latihan yang baik sekali untuk membantu kita melihat bagaimana keadaan hati kita sendiri. Mungkin saudara harus berpikir sampai beberapa hari. Pasti banyak dosa yang diingat, bukan? Ini sangat penting supaya kita melihat keadaan hati kita. Berdoalah, Tuhan, selidikilah hatiku! Tunjukkanlah padaku dosa-dosaku. Nanti Tuhan satu demi satu akan membukakan dan menyatakan pada kita dosa-dosa kita.

Selanjutnya, kita masuk ke dalam langkah-langkah berikutnya yang harus dijalankan dalam keadaan berlutut dan berdoa. Saudara bisa berlutut di muka tempat tidur, atau di depan sebuah meja pendek, atau di mana saja.  Allah hanya mendengarkan doa yang diucapkan dari hati yang sungguh-sungguh!

II. Akui semua dosa yang saudara perbuat tersebut kepada Tuhan Yesus (I Yohanes 1:9).

Sebenarnya langkah ke-1 tadi merupakan persiapan untuk menerima keselamatan. Pada langkah ke-2 ini sekarang kita perlu membuka Alkitab.

I Yohanes 1:9 berbunyi “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” Saya yakin kebanyakan saudara sudah menghafalkan ayat ini. Memang ayat ini dapat dipakai untuk bersaksi. Ayat ini merupakan suatu janji yang indah, janji dari Allah kepada kita. Di sini Allah berjanji akan mengampuni segala dosa kita, dan menyucikan kita, asalkan kita mengakui dosa kita kepada-Nya.

Bagian Allah ialah mengampuni & menyucikan kita. Bagian kita ialah mengakui dosa. Kita harus mengaku. Apa yang harus diakui? Dosa-dosa kita yang sudah kita catat tadi. Nah, berlututlah di lantai dan akui dosa-dosa itu satu per satu kepada Allah. Sebut nama dosa ini satu per satu di hadapan Allah.

Banyak orang Kristen yang “pintar-pintar” bila mengakui dosa. Mereka bilang kepada Tuhan, Oh Tuhan, ampunilah semua dosaku! Dosa yang mana? Yah, pokoknya semuanya. Tetapi yang mana itu? Allah ingin kita menyebutnya satu demi satu. Bila orang tidak mau menyebut dosanya satu per satu, dia hanya omong kosong di muka Allah. Sebab sebenarnya dia belum memikirkan dosanya dengan serius, dan bahkan belum tahu apa saja dosanya. Namun bila kita mengakuinya satu per satu, baru kita merasakannya.

Karena itu, ketika kita berlutut, katakanlah kepada Tuhan sebagai berikut, “Oh Tuhan, ampunilah saya, kemarin saya telah menipu seorang ibu, satu bulan yang lalu saya telah membenci si A, dan seterusnya, dan seterusnya....” Sebut dosa-dosa itu secara tertentu. Bukan secara umum. Dan ingat bahwa di hadapan Tuhan, dosa kecil itu sama berat dengan dosa besar. Tuhan tidak membedakan. Dosa apa saja dapat membawa kita ke neraka.

Mari kita maju ke dalam langkah selanjutnya.

III. Minta Tuhan Yesus membersihkan hati saudara dari dosa dengan darahNya (I Yohanes 1:7).

Ayat ini berbunyi, “dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.” Apakah yang dipakai Allah untuk menyucikan kita dari segala dosa kita? Darah Tuhan Yesus.

Sering kalau orang Kristen ditanyai pertanyaan di atas, ia menjawab bahwa dosa kita dapat dihapuskan dengan dibaptiskan ke dalam air. Saya ingat dulu di kota Pamekasan – Madura, ketika saya duduk di gereja di sana, seorang pendeta berdiri di mimbar dan berkata, “Marilah dibaptiskan supaya dosa kita dihapuskan.” Ini terlalu sering diajarkan dari mimbar gereja & terlalu sering dibisikkan oleh iblis ke telinga kita.

Tetapi Alkitab berkata bahwa dosa hanya dapat dihapuskan dengan darah Yesus. Dan iblis tidak suka darah Yesus ini diucapkan. Sebab darah Yesus ini – yang menggambarkan kematianNya di kayu salib – adalah berarti kehancuran iblis dan semua pekerjaanya yang jahat.

Itulah sebabnya iblis juga tidak suka kita berdoa langsung menyebut darah Yesus. Banyak orang bila berdoa minta disucikan dosanya, berputar-putar dulu isi doanya. Dia menyebutkan hal-hal lain yang tidak ada hubungannya dengan darah Yesus. Sering iblis berhasil menyimpangkan kita dari darah Yesus. Iblis sering berhasil membuat kita salah berdoa.

Oleh karena itu kita harus betul-betul berdoa, “Oh Tuhan Yesus, dengan darahMu yang sudah tertumpah di kayu salib, bersihkanlah hatiku dari segala dosaku!” Doa harus dengan kata-kata yang tepat. Harus langsung pada sasarannya.

IV. Percayakan segala dosa saudara kepada Tuhan Yesus yang sudah tersalib (I Petrus 2:24).

Ayat-ayat ini berbunyi sebagai berikut, “Ia (Yesus) sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuhNya di kayu salib.........” Yesus adalah Jurupikul. Dia memikul dosa-dosa saya. Indah sekali, Jurupikul bagi saya.

Dalam ayat-ayat ini kita melihat kepentingan mempercayakan segala dosa kita kepada Yesus. Saya ingin tanya, mengapa Yesus sampai tersalib? Yesus disalib itu untuk menanggung apa? Dia menanggung dosa. Dosa siapa? Dosa kita. Dosa saya pribadi. Dosa saudara pribadi. Semua Yesus yang pikul.

Saudara berbohong, saudara mencuri, saudara iri hati, saudara membenci, saudara berzinah, semua Yesus yang tanggung. Dia menderita di kayu salib karena dosa kita. Alkitab berkata dengan terus terang bahwa dosa kita dipikul Yesus, bukan? Artinya, ditanggung oleh Yesus. Yesus yang menanggung resikonya. Itulah sebabnya Ia mati di kayu salib.

Di Indonesia sebagai sebuah negara hukum, kalau seseorang berbuat salah, apa resikonya? Yang berbuat kesalahan itu harus masuk dihukum, masuk penjara, bukan? Juga hukum Allah menuntut dosa harus dihukum. Di sini Yesus sudah menyediakan diri untuk menanggung hukuman dosa kita.

Dulu di Pulau Madura saya mempunyai seorang teman. Dia mengunjungi saya. Saya memberitahu dia bahwa Yesus menanggung dosa kita. Tetapi orang itu menjawab bahwa dosanya akan diurusnya sendiri. Saya bilang kepada dia, “Saudara mau menanggung dosa sendiri? Baik, tetapi satu hal yang pasti. Dosa harus dihukum. Kalau tidak ditanggung oleh Yesus, ya ditanggung oleh saudara sendiri. Kalau saudara mau menanggung dosa sendiri, yang terang saudara akan masuk ke neraka. Kalau saudara tidak mau ke neraka, saudara harus mempercayakan dosa saudara kepada Yesus untuk ditanggung.”

Orang itu masih mau terus mengurus dosanya sendiri, ia berkata lagi “Saya seorang gentlemen. Saya tidak mau menanggungkan yang jelek-jelek kepada orang lain. Karena saya gentlemen, saya tidak mau menyerahkan dosa saya untuk ditanggung oleh Yesus.” Saya menjawab, “Saudara boleh menjadi orang gentlemen, tetapi gentlemen macam itu masuk neraka.” Mengapa? Sebab dia harus memikul hukuman dosanya sendiri. Kecuali kalau dia mau mempercayakan dosanya untuk ditanggung oleh Yesus.

Nah, bila kita berdoa harus begini, “Oh Tuhan, saya mengakui dosa saya: mencuri, membenci ….... Tuhan, bersihkanlah hatiku dari segala dosaku itu dengan darahMu …...... dan juga dosa-dosaku ini kupercayakan kepadaMu untuk Kau pikul di kayu salib bagiku.”

V. Persilakan Tuhan Yesus masuk ke dalam hati saudara selama-lamanya (Wahyu 3:20).

Bunyi ayat ini sebagai berikut, “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku!”

Yesus sedang berdiri di muka pintu hati kita. Sambil berdiri di sana Dia mengetok, tok, tok, tok, tok...! Mengapa Yesus mengetok pintu hati kita? Dia ingin masuk. Di sini Dia berkata, dengarkanlah suaraKu! Barangkali Dia berkata memanggil saudara, permisi...........

Ada sebuah gambaran hati manusia yang sangat saya sukai. Di situ dilukiskan Yesus sedang berdiri di luar pintu dan kita lihat dia mengetoknya. Gambar yang indah. Apa yang aneh pada gambar itu? Di sebelah luar pintu itu – dimana Yesus sedang berdiri – tidak ada kunci pembukanya! Pintu itu hanya dapat dibuka dari dalam. Sedangkan Yesus ada di luar, mengetok dan ingin masuk. Jadi, kitalah yang harus membuka pintu hati kita serta mempersilakan Dia masuk.

Nah, di sini ada persoalan. Sering kita minta Yesus masuk ke dalam hati kita berkali-kali. Lebih dari satu kali. Sebab kita berpikir sesudah masuk nanti Yesus keluar lagi. Lalu masuk lagi. Keluar lagi. Kita punya pikiran picik. Kita merasa jikalau mengajak Yesus masuk ke dalam hati, hanya sebagai tamu belaka. Kita berpikir, Yesus hanya datang berkunjung dan masuk sebagai tamu saja.

Tidak! Kalau Yesus sekali masuk ke dalam hati kita, Ia masuk sebagai Tuan. Ia mau tinggal terus di hati kita. Tetapi ketika dulu saya baru percaya kepada Yesus, saya juga punya pikiran salah. Saya kira kalau saya berdosa lagi, maka Yesus juga pergi lagi dari hati saya. Lalu kalau saya minta ampun, Dia kembali lagi. Dan begitu seterusnya, datang dan pergi, datang dan pergi. Ini salah, salah, salah!

Jikalau Yesus dipersilakan masuk ke hati kita, Dia masuk untuk menetap. Dia tidak mau sebagai tamu saja. Tetapi sebagai pemilik rumah. Nah, barangkali sesudah Yesus ada di hati kita, kita jatuh lagi dalam dosa. Tetapi Dia tidak akan menyesal. Dia tidak akan keluar lagi. Dia menetap selama-lamanya. Itulah maksud Yesus.

Berdoalah kepada Tuhan Yesus supaya:

1. Hati saudara dibersihkan oleh darahNya
2. Dosa saudara ditanggung olehNya
3. Yesus mendiami hati saudara

Sekarang inilah kesempatan untuk menjadi orang Kristen sejati. Saat inilah kesempatan untuk sungguh diselamatkan.  Ikutilah semua langkah yang sudah diuraikan di atas, dan saudara akan mempunyai keselamatan, yaitu hidup kekal di dalam Tuhan Yesus Kristus. Amin !   <>