Jemaat dan Keuangan (3)

MURAH HATI ATAU BOROS? (Lukas 15:11-16).

Salah satu tanggung jawab orang Kristen kepada Kristus ialah bagaimana ia mengelola uangnya. Ingat, setiap sen yang ada di kocek kita adalah pemberian Allah yang perlu dipertanggungjawabkan!

Contoh di bawah ini adalah pengalaman seorang mahasiswa teologia. Ia dikenal oleh teman-temannya sebagai mahasiswa yang suka mentraktir teman-temannya makan, membelikan buku-buku, peralatan kuliah, bahkan barang-barang yang tidak langsung berguna untuk kuliah teman-temannya seperti perhiasan & benda antik. Tentu saja semua itu sangat menyenangkan hati teman-temannya dan ia langsung mendapat gelar "si murah hati" dan "si baik hati". Sebenarnya, tepatkah gelar ini?


Teruslah membaca. Suatu hari si mahasiswa "murah hati" itu wajahnya muram dan tidak lagi memberi apa-apa kepada teman-temannya. Ternyata ia tidak lagi memiliki uang sesenpun karena kedua orang tuanya tidak bisa lagi mengirimkan uang kepadanya.

Saudaranya menceritakan bahwa ia ini sering meminta uang dalam jumlah lebih besar kepada orangtuanya dengan alasan untuk menutup kebutuhan kuliah dan makannya. Orangtuanyapun sering menggadaikan barang-barang rumah tangganya untuk menutupi "biaya" anak yang dicintainya itu. Sampai suatu hari, semuanya habis!

Jadi, si mahasiswa itu di kampusnya dan di antara teman-temannya terkenal sebagai orang yang "baik sekali" dan "murah hati". Tetapi di rumah ia sebetulnya tidak lain, tidak bukan, dan tidak lebih dari seorang "pemboros" belaka!!!

Di dalam Alkitab (PL & PB) yang dimaksudkan dengan PEMBOROSAN ialah menghabiskan sesuatu (harta, barang, uang, waktu, energi, kesempatan, dsb.) secara tidak berguna atau sia-sia. Pengertian berguna di sini artinya, mengandung manfaat positif yang besar.

Anak bungsu dalam pembacaan nas Lukas 15 di atas menghabiskan hartanya dengan tidak menghasilkan apa-apa yang bermanfaat. Akibatnya hidupnya sendiri jadi terlunta-lunta dan memalukan baik dirinya sendiri maupun orangtuanya. Inilah yang disebut dengan "pemborosan". Buahnya pasti sesuatu yang buruk, aib, pahit, tidak mengandung kepujian, dan tidak memuliakan siapapun juga termasuk Allah! (Lukas 15:13b,14,15,16).

Tetapi MURAH HATI itu lain lagi, berbeda dari pemborosan. Rasul Paulus mengatakan dalam 2 Kor. 8:12, "Jika kamu memberi, maka pemberianmu itu akan diterima kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu."

Mahasiswa di atas itu adalah contoh pemborosan, bukan murah hati. Ia memberi dari apa yang sebenarnya ia sendiri masih memerlukannya untuk hal-hal positif, tetapi kenyataannya ia menghambur-hamburkan semuanya untuk hal-hal yang sebenarnya tidak perlu! Apapun motivasinya, baik atau buruk, pemborosan adalah tindakan bodoh yang keliru yang tidak disetujui & tidak diberkati oleh Allah!

Jika Anda termasuk kategori orang yang “suka memberi”, pikirkanlah dua peringatan ini:

Pertama, apakah pemberian Anda memang berdasarkan apa yang Anda punya, bukan memberi dari hasil meminta atau meminjam dari orang lain. Itupun kalau Anda tahu betul bahwa pemberian Anda tidak akan membuat Anda sendiri jadi morat-marit nantinya, dan kalau Anda yakin bahwa pemberian Anda benar-benar dibutuhkan oleh orang lain secara positif.

Jadi, kalau Anda mengambil keputusan untuk “memberi”, maka Anda sendiri harus juga siap dengan segala resikonya (misal: terpaksa mengorbankan kebutuhan Anda sendiri), termasuk resiko kehabisan uang. Jangan sampai terjadi karena gara-gara Anda “ingin memberi” pada orang tanpa dipikir panjang, lalu akibatnya Anda sendiri jadi meminta-minta uang pada orang lain. Ini ‘kan sama saja artinya dengan, karena ulah perbuatan Anda sendiri yang namanya “memberi” itu tadi, lalu orang lain yang kemudian “diminta” bertanggung-jawab atas perbuatan Anda. Tidak seorang lainpun wajib bertanggung-jawab atas ulah seseorang, melainkan siapa yang berbuat dialah yang harus bertanggung-jawab sendiri !!!

Kedua, pemberian Anda harus bisa dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan kelak, bahwa pemberian itu didasarkan pada motivasi yang benar, berguna secara positif, menjadi berkat (bukan malah jadi kutuk) baik bagi Anda sendiri maupun bagi pihak yang diberi, dan menjadi kemuliaan bagi Nama Tuhan (tidak malah membuat malu Nama Kristus).

KATA-KATA BIJAK: "MURAH HATI AKAN DIBERKATI, TETAPI BOROS MEMBUAT MATI"
DOA: "Tuhan Yesus, terima kasih untuk setiap rupiah yang Tuhan percayakan kepadaku. Berikan aku hikmat supaya aku tahu menggunakannya dengan benar & berkenan di hatiMu, tetapi bukan memboroskannya. Amen." <>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar