Yesus … Sang Korban Agung!

Anak Domba Allah
Alkitab mencatat sebuah ayat yang menarik.  Ayat ini tentang Abraham yang hendak mengorbankan anaknya, Ishak. Tetapi TUHAN menyediakan seekor domba jantan sebagai pengganti Ishak. “Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya” (Kejadian 22:13).Abraham menamai tempat itu: “TUHAN menyediakan.” Di mana tempat itu?

Kejadian 22:2-3 memberitahukan bahwa Allah memerintahkan Abraham untuk pergi ke Gunung Moria. Beratus-ratus tahun kemudian, Raja Salomo membangun Bait Allah di atas gunung yang sama.

Apa sesungguhnya yang TUHAN sediakan? Domba jantan sebagai pengganti Ishak, anak Abraham.

Apa maksud Alkitab dengan ayat tersebut? Korban domba jantan ini adalah simbolis dari Yesus, korban agung yang sesungguhnya, yang digenapi pada zaman Perjanjian Baru. Domba jantan menjadi alat peraga penebusan TUHAN bagi Ishak, sekaligus gambaran kemurahan hati-Nya. TUHAN-lah yang mengadakan penebusan itu melalui domba yang disembelih.

Jadi, kematian domba jantan itu telah menebus manusia dari dosa (pada kasus di atas: Ishak) dan memberikan hidup kepadanya!

Dalam Perjanjian Lama, korban domba jantan yang hendak dipersembahkan haruslah domba yang benar-benar murni dan tak bercacat sedikitpun. Inilah gambaran tentang Yesus, Anak Domba Allah, Sang Korban Agung yang suci dan tanpa dosa.

Mengapa Yesus?

Korban yang layak menggantikan kita di hadapan Allah haruslah lebih tinggi dari seekor hewan. Karena tidak mungkin darah domba jantan menghapuskan dosa (Ibrani 10:4), maka korban yang dapat diterima Allah hanyalah korban seorang manusia. Dan haruslah manusia yang suci, tanpa dosa, dan diutus oleh Allah.

Bagaimana dengan Yesus? Tidak ada ayat dalam Alkitab yang mengatakan Yesus berdosa. Sebaliknya banyak ayat Alkitab yang menyatakan bahwa Yesus tidak berdosa sama sekali! Ibrani 4:15 menulis, “Imam Besar (Yesus) yang kita punya … tidak berbuat dosa.”

Dengan demikian Yesus Kristus adalah satu-satunya yang dapat menjadi korban yang sebenarnya. Mengapa? Karena Dia suci, datang ke dunia dengan cara yang ajaib, dan diutus oleh Allah.

Seperti halnya korban yang harus terlebih dahulu hidup lama sebelum siap dikorbankan, demikian juga Yesus. Ia hidup cukup lama sebelum mengorbankan diri-Nya sebagai tebusan bagi umat manusia. 

Kematian-Nya di kayu salib telah membuat darah-Nya tertumpah. Dia adalah korban penebusan yang sesungguhnya, seperti yang diucapkan oleh Yohanes Pembaptis: “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:29).

Kematian-Nya telah memberikan hidup kepada manusia berdosa. Dia, yang tidak mengenal dosa telah mengorbankan diri-Nya, supaya dalam Dia orang berdosa dapat diselamatkan. Pengorbanan-Nya mencakup bagi seluruh umat manusia termasuk kita semua.

Hari ini, dengan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat, saudara dapat menikmati hidup yang kekal & diampuni dari segala dosa saudara. <>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar