Jemaat dan Musuh-Musuhnya (4)

Penutup
Kemenangan !

Memang apabila jemaat Kristus memikirkan musuh-musuh ini, yaitu daging, dunia dan iblis, jemaat akan melihat betapa sulitnya situasi yang ada. Namun ada jalan kemenangan. Dan jalan itu adalah jalan penyerahan. Kuncinya terdapat dalam Roma 6:13 yang berbunyi, “Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup.”
Penyerahan semacam ini harus berjalan terus-menerus hari demi hari, jam demi jam, malahan menit demi menit. Lagipula jikalau penyerahan ini tidak mutlak atau tidak sungguh-sungguh, jemaat tidak akan melihat kemenangan, yaitu perubahan nyata dalam hidup kita.

Kisah berikut ini mungkin menolong kita mengerti apa yang dimaksudkan dengan penyerahan mutlak. Ratusan tahun yang lalu ada seorang raja Rusia yang bernama Ivan the Terrible (Ivan yang Mengerikan). Dia mencari seorang isteri dan melamar Sophia, seorang bangsawan dari Yunani. Dia pergi ke Yunani dengan segala kebesaran kerajaannya dikawal oleh 500 tentara pilihan. Setibanya di Yunani ia diberitahu bahwa ia hanya dapat menikah dengan Sophia asal lebih dahulu ia menganut agama Kristen. Raja Rusia ini tidak berkeberatan mengikuti agama Kristen. Akibatnya semua tentaranya juga ingin menjadi orang Kristen supaya dapat mengikuti rajanya. Tetapi timbul sebuah persoalan. Menurut aturan agama di Yunani pada waktu itu, jikalau seorang tentara hendak memeluk agama Kristen dia harus meninggalkan angkatan bersenjata. Intinya, seorang Kristen tidak boleh menjadi tentara karena tentara tugasnya berperang dan membunuh orang lain. Para tentara raja Ivan kebingungan, tetapi akhirnya setuju untuk dibaptiskan. Menurut kepercayaan pada masa itu, dibaptiskan berarti masuk agama Kristen. Kelihatannya soal kelahiran baru tidak seberapa ditekankan. Tetapi apakah yang terjadi sewaktu tentara-tentara ini dibaptiskan? Ternyata walaupun meraka dibaptiskan secara selam, tangan kanan dan pedang mereka tetap kering. Karena pada waktu dibaptiskan tangan mereka yang memegang pedang tidak dimasukkan ke dalam air! Mereka bersedia dibaptiskan asalkan tangan yang memegang pedang dan pedang itu sendiri tidak dibaptiskan. Mereka sudah membuat penyerahan, tetapi bukan penyerahan total atau penyerahan mutlak. Mereka bersedia menganut agama Kristen tetapi tidak dengan penyerahan penuh.

Jemaat harus menyerahkan seluruh anggota tubuh kepada Allah dan penyerahan itu harus mutlak, penuh, total. Hanya dengan penyerahan semacam itu jemaat dimungkinkan untuk mengalahkan daging, dunia, dan iblis. Ingat, I Yohanes 4:4 menekankan bahwa “... Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia.” Tetapi Roh Allah yang ada di dalam kita hanya dapat menolong kita mengatasi musuh-musuh kita selama kita menyerahkan diri secara mutlak kepada Allah.

Juga, dengan bersandar sepenuhnya kepada kuasa Allah dan memakai seluruh perlengkapan senjata Allah (ikat pinggang kebenaran, baju zirah keadilan, kasut pemberitaan Injil damai sejahtera, perisai iman, ketopong keselamatan, pedang Roh yaitu firman Allah, dan doa) jemaat akan mampu berdiri teguh dan mengatasi musuh-musuhnya!

(Disarikan dari KMK I, JG)  <>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar