Jemaat dan Musuh-Musuhnya (1)

Kedagingan: Iri Hati!
Sadarkah jemaat Kristus bahwasanya setiap hari jemaat menghadapi musuh-musuh yang hendak menghancurkan, merusak, atau paling sedikit mengganggu keberadaan, kehidupan, dan kerohanian jemaat?

Siapa saja atau apa saja musuh-musuh jemaat Kristus? Alkitab mengungkapkan ada tiga musuh besar yang terus-menerus memerangi semua jemaat di seluruh dunia. Musuh-musuh ini tidak gampang diatasi, mereka terlalu kuat, cerdik, licin, dan licik untuk dikalahkan begitu saja.

Tetapi terlebih dahulu jemaat harus mengerti secara mendalam satu per satu musuh-musuh ini dan mempelajari taktik mereka. Sesudah itu kita akan melihat bagaimana kita dapat memperoleh kemenangan atas mereka.   Mari mulai …

Musuh pertama ialah “daging”.

Jemaat dapat membaca tentang “daging” dalam I Yohanes 2:16, “Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging ... bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.” Istilah “daging” dan “keinginan daging” dapat membingungkan kita. Apakah artinya?

Daging adalah karakter manusia yang egoistis, yang hidup untuk diri sendiri saja, terpisah dari Allah dan bertentangan dengan Allah. Dalam kamus Alkitab daging diuraikan sebagai “pribadi manusia (daya berpikir, merasa, dan berkemauan) yang diarahkan kepada hal-hal duniawi dari pada ditujukan untuk melayani dan memuliakan Allah.”

Tokoh-tokoh Alkitab berulang kali menyebut pengalaman mereka dengan masalah daging, terutama dalam kehidupan rasul Paulus. Tetapi Paulus tidak selalu memakai istilah “daging.” Dalam Roma 7:23 dia mengatakan bahwa ada “hukum lain” yang berjuang melawan hukum akal budinya. “Hukum lain” yaitu daging, dijelaskan sebagai “... dosa yang diam di dalam aku” (Roma 7:20).

“Daging” begitu sukar ditangani karena sudah lama menjadi penghuni diri kita, bahkan mulai saat kita dilahirkan. Kesulitan mengatasi daging dapat dimengerti dengan contoh berikut. Dalam dunia spionase ada dua macam mata-mata. Pertama, mata-mata dari negara musuh. Mata-mata semacam ini ialah orang asing yang mendiami suatu negara dan berusaha mencuri data-data rahasia dari negara itu. Mata-mata kedua adalah orang yang berasal dari negaranya sendiri tetapi mengikuti musuh (pengkhianat). Dr. A.H. Nasution dalam bukunya yang berjudul “Memenuhi Panggilan Kelima” menulis bahwa orang semacam ini jauh lebih sulit ditangkap dan diadili karena mereka adalah orang pribumi dan berakar di dalam negaranya sendiri. Nah, “daging” persis seperti ini! Karena itu daging sulit diatasi.

Sebaliknya itulah sebabnya mengapa daging sering mengalahkan orang Kristen. Perhatikan apa yang dikatakan rasul Paulus dalam Galatia 5:17. “... keinginan daging berlawanan ... sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.” Paulus mengakui hal yang sama terjadi dalam dirinya sendiri. Dalam Roma 7:15 dan 19 ia berkata, “... bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat ... bukan yang baik ... melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat”. Bagaimana kesimpulan rasul yang terkenal ini? Perhatikanlah, “ ... hukum lain ... membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku” (Roma 7:23).

Bagaimana dengan jemaat? Apakah daging sudah menguasai kita? Penguasaan daging selalu berwujud dalam bentuk dosa-dosa yang dilakukan. Surat Galatiga 5:19-21 mencatat daftar dosa yang dilakukan oleh orang-orang yang dikuasai oleh daging. Lihatlah daftar itu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.

Apabila salah satu di antara dosa pada daftar ini ataupun dosa-dosa lain muncul dalam kehidupan saudara, maka jelas kalau saudara sedang dikuasai oleh daging. Musuh ini betul-betul menghalangi kita sebagai jemaat Kristus untuk hidup berkenan kepada Allah!

Jemaat masih akan diajak untuk membahas musuh kedua dan ketiga sebelum akhirnya melihat jalan kemenangan menurut rencana Allah.

(Disarikan dari KMK I, JG)  <>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar