Tampilkan postingan dengan label kasih. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kasih. Tampilkan semua postingan
PRESTASI TERBESAR
Pertama kita harus memahami bahwa, ada sebuah cinta tanpa syarat atau yang dinamakan kasih agape. Kasih ini berasal dari Allah sendiri. Kasih agape adalah kekuatan untuk mengasihi mereka yang tidak bisa dikasihi. Oleh karena itu kasih agape sanggup mengasihi musuh. Manusia tidak mempunyai kasih ilahi ini.
Jemaat Dan Kemurahan Hati
Matius 25:31-45 |
Saya pikir, orang yang mengaku pengikut Kristus 'kan tidak lagi memikirkan kepentingan diri sendiri saja, tetapi juga suka menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan. Tidak lagi tidak-peduli, tetapi penuh belas-kasihan. Tidak kikir, melainkan murah hati.
Jemaat Kristus Dan Jemaat Di Kota Efesus
Dua ribu tahun yang lalu Tuhan Yesus menegur jemaat-Nya yang berada di Efesus. Apa pasal?
Efesus berpenduduk lebih dari 250,000 orang pada abad pertama Masehi. Terletak di Asia Kecil (sekarang Turki), kota ini merupakan yang kedua terbesar di dunia setelah Roma, ibukota kerajaan Romawi.
Efesus berpenduduk lebih dari 250,000 orang pada abad pertama Masehi. Terletak di Asia Kecil (sekarang Turki), kota ini merupakan yang kedua terbesar di dunia setelah Roma, ibukota kerajaan Romawi.
Apakah Anugerah Itu?
Jemaat dan Perbuatan Meragukan
Dosa atau bukan? |
Jemaat dan Kasih
Seorang anak laki-laki menyurati ayahnya, menanyakan, “Papie, apakah sebenarnya kasih itu? Saya kesulitan menemukan definisi kasih.”
Sang ayah mencoba menjelaskan kepada anaknya sebagai berikut:
Engkau benar. Memang tidak gampang mendefinisikan kasih dengan benar. Mengapa? Karena ada beberapa jenis kasih. Setiap jenis dapat memiliki definisinya sendiri. Untuk mengerti kasih dengan benar, kita harus mencarinya pada sumber yang benar juga, yaitu Alkitab, terutama di bagian Perjanjian Baru. Naskah asli Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Gerika, dan ada beberapa kata yang dipakai untuk menguraikan kasih:
Sang ayah mencoba menjelaskan kepada anaknya sebagai berikut:
Engkau benar. Memang tidak gampang mendefinisikan kasih dengan benar. Mengapa? Karena ada beberapa jenis kasih. Setiap jenis dapat memiliki definisinya sendiri. Untuk mengerti kasih dengan benar, kita harus mencarinya pada sumber yang benar juga, yaitu Alkitab, terutama di bagian Perjanjian Baru. Naskah asli Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Gerika, dan ada beberapa kata yang dipakai untuk menguraikan kasih:
Jemaat dan Keluarga
Tuhan Yesus berkata, “… Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya … Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu … Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Markus 10:6-9).
Tetapi mengapa sekitar separuh dari pernikahan berakhir dengan perpisahan bahkan perceraian di kantor pengadilan? Lihat saja berita sehari-hari di media TV atau koran, kawin-cerai sudah menjadi kabar biasa. Orang ganti pasangan seperti ganti baju saja.
Tetapi mengapa sekitar separuh dari pernikahan berakhir dengan perpisahan bahkan perceraian di kantor pengadilan? Lihat saja berita sehari-hari di media TV atau koran, kawin-cerai sudah menjadi kabar biasa. Orang ganti pasangan seperti ganti baju saja.
Jemaat dan Kristen Amatir.
Jemaat masa kini berlomba-lomba menjadikan dirinya profesional, sambil melecehkan semua yang dianggap amatir! Pendeta harus profesional , dalam arti gelar pendetanya resmi ditahbiskan gereja tertentu . Pengkhotbah dan para pengajar sekolah Alkitab harus profesional, maksudnya keluaran seminari ---kalau bisa--- seminari luar negeri.
Akibatnya, banyak gereja yang program utamanya cuma, menghabiskan dana untuk menyekolahkan para pendetanya terus menerus. Pikirnya, asalkan otak diisi terus, jemaat akan jadi bagus; dan itulah … profesional! Kurang dari itu, dianggap kurang baik alias amatiran. Karena itu amatir dipandang kurang pandai, kurang bertalenta, kurang mampu, kurang bermutu, … pokoknya kurang segalanya.
Akibatnya, banyak gereja yang program utamanya cuma, menghabiskan dana untuk menyekolahkan para pendetanya terus menerus. Pikirnya, asalkan otak diisi terus, jemaat akan jadi bagus; dan itulah … profesional! Kurang dari itu, dianggap kurang baik alias amatiran. Karena itu amatir dipandang kurang pandai, kurang bertalenta, kurang mampu, kurang bermutu, … pokoknya kurang segalanya.
Langganan:
Postingan (Atom)