![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguMsqYI0X4EMqsg26vNatavi4NHX0AL3KlRx5fJXXysgukaJKCJ_sXM-M4mO6eApg1ulAGeGHEOBBRm9sfvKPfOvEhsZ2DXGyJG2EKkqN3Ozr_mbAXBh0AjRt3gtFEG22RkAqM2RsCviQ/s200/amateurs-2.jpg)
Akibatnya, banyak gereja yang program utamanya cuma, menghabiskan dana untuk menyekolahkan para pendetanya terus menerus. Pikirnya, asalkan otak diisi terus, jemaat akan jadi bagus; dan itulah … profesional! Kurang dari itu, dianggap kurang baik alias amatiran. Karena itu amatir dipandang kurang pandai, kurang bertalenta, kurang mampu, kurang bermutu, … pokoknya kurang segalanya.