Jemaat dan Allah Tritunggal (4)

Suara ketiga: Alkitab.

Jemaat bisa membaca ajaran tentang Allah Tritunggal dengan jelas di dalam Alkitab. Jika tidak ada suara lain yang mengatakan bahwa Allah itu Tritunggal, jika Alkitab adalah satu-satunya suara yang menasihati kita untuk menerima Tritunggal, kita masih wajib menerimanya. Jemaat tidak perlu menolaknya karena Alkitab adalah wahyu Allah yang diberikan kepada kita manusia.

Saya heran bahwa Allah sendiri memulai Alkitab dengan penjelasan mengenai Tritunggal, yaitu pada kitab Kejadian pasal 1 ayat 1-3. Seandainya saya mengarang Alkitab, saya akan menunggu sampai pada bagian akhir dari buku itu sebelum saya menjelaskan Tritunggal. Tetapi Allah langsung memulai pada ayat pertama sebab Ia menganggap perkara ini sangat penting.

Pada sampul surat, sebelum surat itu dibuka, kita bisa melihat siapakah pengirimnya. Si pengirim menyatakan siapa dirinya sebelum sampul surat dibuka, dengan jalan menuliskan nama dan alamatnya di bagian luar sampul itu. Demikian juga Allah memperkenalkan diri-Nya kepada kita sebelum kita mulai membaca isi “surat-Nya”. Dan Dia memperkenalkan diri-Nya sebagai Allah Tritunggal dalam kitab Kejadian ayat 1, 2 dan 3 pada pasal pertama dari kitab itu.

“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” Dalam bahasa aslinya, kata Allah di sini ialah Allah Bapa. Semua belum berbentuk dan kosong, gelap gulita menutupi semua. Dan kemudian apa? Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Ini adalah Allah Roh Kudus. Selanjutnya berfirmanlah Allah. Firman itu adalah Allah. Kita tahu dari ayat lain di Alkitab bahwa sejak kekekalan Firman itu bersama-sama dengan Allah karena Ia adalah Allah. Firman di sini adalah Allah Anak (Yesus Kristus). Jadi dalam tiga ayat ini saja jemaat bisa melihat Allah yang Esa adalah Allah yang beroknum tiga: Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus. Inilah Tritunggal. Allah Maha Esa, yang beroknum tiga!

Dalam Alkitab kata Allah ini datang dari istilah “Elohim.” Elohim adalah sebuah istilah yang kita katakan dalam bahasa Indonesia sebagai jamak, berarti lebih dari satu. Sehingga di sini jemaat bisa membuktikan bahwa pada mulanya Allah, Allah, Allah, menciptakan langit dan bumi. Dalam ayat pertama di Alkitab, ketika Allah memilih sebutan untuk diri-Nya, Ia memilih kata yang jamak, untuk menyatakan diri-Nya adalah Allah Tritunggal.

Pada ayat lain yang sangat kuat sekali, di dalam kitab Ulangan terdapat istilah yang sama. Perjanjian Lama ini ditulis oleh orang Yahudi. Dan untuk mereka ada ayat terpenting dalam seluruh Perjanjian Lama. Kalau kita bertanya kepada mereka, ayat manakah yang terpenting bagi orang Yahudi? Ayat manakah yang merupakan ayat emas, ayat terutama bagi orang Yahudi? Mereka akan mengatakan: Ulangan pasal 6 ayat 4, “Dengarkanlah hai orang Israel, TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu Esa.” Ulangan 6:4 ini diucapkan oleh Musa kepada bani Israel sekitar 2000 tahun sebelum Masehi.

Pada ayat ini jemaat dapat melihat istilah TUHAN dalam bahasa aslinya. TUHAN di sini datang dari istilah HUA atau dari istilah lain YHVH (YEHOVAH atau YAHWEH). Jadi kita bisa membaca begini, “Dengarkanlah hai orang Israel, YHVH itu Elohim, YHVH itu Esa.” Sehingga di sini kita dapat mengatakan bahwa YHVH itu Allah, Allah, Allah, kita. Dan bahwa YHVH itu Esa. Jadi ayat ini sangat menerangkan mengenai Tritunggal. Allah Maha Esa yang beroknum tiga.

Dalam Roma pasal 1 ayat 7 tertulis: “Allah, Bapa kita.” Tetapi dalam ayat lain, ketika Yesus dilahirkan, malaikat berkata kepada Maria: “Engkau akan menamakan Dia Imanuel – yang berarti: Allah menyertai kita.” Di dalam Kisah Para Rasul pasal 5 diterangkan ketika Ananias dan Safira berbohong kepada rasul Petrus, mereka disebut berbohong kepada Roh Kudus. Mereka mengatakan bahwa mereka menyumbang 100% dari hasil penjualan tanahnya, tetapi sebenarnya tidak. Dan Petrus menyatakan bahwa mereka berdusta kepada Roh Kudus. Lalu dua ayat lagi mengatakan, “Engkau mendustai Allah.” Barangsiapa berdusta kepada Roh Kudus artinya berdusta kepada Allah. Karena Allah itu Satu, sedangkan Roh Kudus adalah salah satu dari ketiga oknum Allah yang esa itu. Sekali lagi di sini dengan membuka ayat-ayat Alkitab, jemaat bisa melihat ajaran tentang Tritunggal dengan jelas: Bapa, Anak (Yesus), dan Roh Kudus adalah ketiga oknum dari Allah yang Esa!

Jemaat Kristus bila berdoa selalu menutup kebaktian dengan kata-kata demikian: “Dan kiranya berkat anugerah dari Allah Bapa, persekutuan Roh Kudus, dan kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai kamu sekalian.”

Demikianlah jemaat bisa belajar dari berbagai ayat di dalam Alkitab, dari Kejadian pasal 1, Ulangan pasal 6, Roma pasal 1, Matius pasal 1, Kisah Para Rasul pasal 5, II Korintus pasal 13, dan banyak lagi ayat lain, semuanya menyatakan & sekaligus membuktikan bahwa Allah itu Maha Esa yang beroknum tiga.

Itulah ajaran Alkitab. Dan jikalau saya menutup uraian ini sampai di sini, semua bisa mengatakan: Amen! Memang jemaat semua wajib mempercayainya, karena Alkitab sendiri yang menekankan bahwa Allah itu Maha Esa yang beroknum tiga.

(Disarikan dari KMK I, JG) <>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar