Kaidah emas (“the golden rule”) yang dimaksudkan diambil dari perkataan Tuhan Yesus (Injil Matius 7:12 dan Lukas 6:31). Bunyinya sbb: Perlakukan orang lain sebagaimana engkau ingin diperlakukan! Prinsip dasarnya disebut juga di beberapa bagian lain dari Alkitab. Selama berabad-abad kaidah ini memberikan pengaruh besar sebagai kebenaran moral yang penting dalam hubungan antar sesama manusia.
Dr. Harry Gensler melontarkan sebuah contoh bagaimana kaidah ini seharusnya diterapkan. Di tahun 1963, Presiden Kennedy menyampaikan pidato anti-diskriminasi di Universitas Alabama, Amerika Serikat. Ia meminta orang kulit putih membayangkan bagaimana rasanya menjadi orang kulit hitam yang diperlakukan sebagai warganegara kelas dua. Mereka tidak diberi hak memberikan suara, tidak boleh belajar di sekolah favorit, dilarang makan di berbagai restorant, tidak diijinkan duduk di kursi depan bis.
Apakah orang kulit putih bersedia diperlakukan seperti itu? Tentu saja tidak --- tetapi itulah cara mereka memperlakukan orang lain. Presiden Kennedy berkata, “Pokok persoalannya ialah, apakah kita akan memperlakukan sesama warganegara sebagaimana kita sendiri ingin diperlakukan?”
Tafsiran terbaik terhadap kaidah emas ini adalah “Perlakukan orang lain hanya sebagaimana engkau sendiri setuju diperlakukan demikian dalam situasi yang sama”. Guna menerapkan ini, bayangkan diri Anda menerima perlakuan tersebut ketika Anda berada tepat di dalam situasi orang lain tersebut. Jika Anda melakukan sesuatu terhadap orang lain, namun Anda sendiri tidak mau diperlakukan demikian pada situasi yang sama, maka Anda melanggar kaidah ini!
Kalau jemaat sungguh ingin menerapkan kaidah emas ini, jemaat memerlukan dua unsur: pemahaman & imaginasi. Kita perlu memahami akibat apa yang dapat ditimbulkan oleh tindakan kita terhadap kehidupan orang lain. Kemudian kita perlu membayangkan, dengan jelas dan akurat, diri kita sendiri berada dalam situasi orang lain itu sambil menerima perlakuan tersebut. Dengan pemahaman, imaginasi, dan kaidah emas, jemaat dapat mengalami kemajuan besar dalam memiliki konsep moral yang kristiani.
Kaidah emas ini adalah prinsip kemantapan dalam bertindak. Bahwa semua tindakan kita terhadap orang lain mesti selaras dengan apa yang kita sendiri inginkan apabila kita berada dalam situasi yang sama. Kaidah ini menguji moral jemaat. Jika kita melanggarnya, kita melanggar roh keadilan dan kepedulian yang berada dalam hati yang bermoral Kristen.
Bila kaidah emas dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, hubungan antar sesama jemaat bahkan dengan semua orang lain akan menjadi jauh lebih baik. Dan dunia ini akan menjadi tempat yang lebih menyenangkan bagi sesama manusia! <>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar