Jemaat dan “Rapture”.

"Rapture" adalah sebuah peristiwa yang akan terjadi sewaktu-waktu, di mana Tuhan Yesus turun dari sorga ke angkasa dan mengangkat jemaat dari bumi , kemudian Ia kembali ke sorga bersama-sama dengan jemaat-Nya itu.

I Tesalonika 4:13-18 menguraikan rapture sebagai berikut, “ … mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit, sesudah itu, kita yang hidup yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa.”

Jemaat dan Kehadiran Tuhan.

Jemaat sering merasa Tuhan itu jauh nun di sana, sulit dihubungi, jarang menjawab doa, jarang menolong kita, apalagi Tuhan ‘kan tidak kelihatan. Sebenarnya ini tidak betul. Masalah sesungguhnya ialah, jemaat kurang peka terhadap kehadiran Tuhan di dalam kehidupannya sehari-hari.

Ketika jemaat meminta, “Tuhan, berbicaralah kepada kami,” Tuhan berbicara tetapi jemaat tidak mendengar dan tidak mendengarkan!

Ketika jemaat memohon, “Tuhan, nyatakan diriMu,” Tuhan menyatakan diriNya tetapi jemaat tidak melihatnya!

Jemaat dan Kuatir.

Jemaat pasti paham betul dengan yang namanya “kuatir”. Seorang teman saya mengeluh tidak bisa tidur. Bertahun-tahun dia begitu. Ke dokter sudah sering, mengkonsumsi obat tidur sudah ratusan pil. Berbagai macam cara dan jamu sudah dicoba. Hasilnya … tetap sulit tidur.

Akhirnya ketahuan kalau penyebab “penyakitnya” itu adalah … kekuatiran! Teman itu terus menerus kuatir tentang masa depan, tentang anak-anaknya, tentang lain-lain. Ternyata penyakit sesungguhnya yang sedang menghinggapi dia namanya: kekuatiran! Sulit tidur itu cuma gejalanya saja.

Jemaat dan Pekerjaan Pelayanan.

Jemaat beranggapan melayani Tuhan berarti menjadi pendeta dan berkhotbah. Tidak harus selalu demikian. Ada banyak pekerjaan pelayanan lain yang bisa dilakukan bagi pembangunan tubuh Kristus.

Tuhan memberikan paling sedikit satu karunia rohani kepada setiap orang Kristen untuk digunakan bagi kepentingan jemaatNya. Berarti seseorang bisa memiliki beberapa macam karunia. Karunia rohani ialah kemampuan untuk melayani Tuhan yang diterima melalui Roh Kudus pada saat seseorang percaya kepada Kristus. Dengan jelas rasul Paulus menulis daftar karunia-karunia itu di dalam suratnya, 1 Korintus 12 dan Roma 12. Beberapa lagi disebutkan oleh rasul Petrus di dalam 1 Petrus 4:9-11.

Jemaat dan Kristen Amatir.

Jemaat masa kini berlomba-lomba menjadikan dirinya profesional, sambil melecehkan semua yang dianggap amatir! Pendeta harus profesional , dalam arti gelar pendetanya resmi ditahbiskan gereja tertentu . Pengkhotbah dan para pengajar sekolah Alkitab harus profesional, maksudnya keluaran seminari ---kalau bisa--- seminari luar negeri.

Akibatnya, banyak gereja yang program utamanya cuma, menghabiskan dana untuk menyekolahkan para pendetanya terus menerus. Pikirnya, asalkan otak diisi terus, jemaat akan jadi bagus; dan itulah … profesional! Kurang dari itu, dianggap kurang baik alias amatiran. Karena itu amatir dipandang kurang pandai, kurang bertalenta, kurang mampu, kurang bermutu, … pokoknya kurang segalanya.

Jemaat dan Jawaban Doa.

Jemaat mungkin merasa Allah jarang menjawab doa kita!
Yang benar ialah sebaliknya, Allah selalu menjawab doa.
Perhatikan jawaban Allah di bawah ini.

Allah akan menjawab “TIDAK” bila:
1.Tujuan doa itu tidak benar dan isinya bukan yang terbaik
2.Isi doa itu sama sekali salah
3.Walaupun isi doa itu mungkin menolong Anda, namun bisa menimbulkan masalah bagi orang lain

Bila waktunya tidak tepat, Allah akan menjawab “TUNGGU” :
Justru akan menjadi malapetaka ---bukan berkat--- apabila setiap kali Anda berdoa, Allah harus mengabulkannya!

Jemaat dan Karakter.

Jemaat bertanya mengapa, karena kelihatannya sering Allah mengijinkan masalah-masalah yang tidak kita sukai & tidak kita inginkan menimpa hidup kita. Mengapa ini terjadi, Tuhan???

Karena alasan tertentu, sepertinya Allah memang membiarkan dunia yang berantakan ini mengalami penderitaan di dalam keadaannya sebagai planet durhaka. Seseorang pernah berkata, “Dunia adalah lembah air mata!” Ia benar.

Kita ingin hidup ini lancar, aman, nyaman, menyenangkan. Tetapi kenyataan justru sebaliknya … hidup penuh bermacam persoalan besar kecil. Kita cenderung ingin enak, tetapi yang kita alami banyak perkara yang tidak nyaman! Lantas apa artinya semua ini???

Jemaat dan Tiga Perkara.

Tiga perkara dalam kehidupan kita yang, sekali pergi, tidak pernah kembali:
1. Waktu
2. Perkataan
3. Kesempatan

Tiga perkara yang dapat menghancurkan kehidupan seseorang:
1. Amarah
2. Kesombongan
3. Tidak bersedia mengampuni

Jemaat dan Doa.

Jemaat Kristiani banyak yang suka berdoa. Baik secara pribadi maupun secara bersama-sama di persekutuan jemaat. Bahkan di sana sini didirikan jaringan doa, dan sebagainya. Tetapi ... apakah jemaat benar-benar percaya akan kuasa doa???
Simaklah cerita "sindiran" di bawah ini:

Di sebuah kota kecil, seseorang mengambil keputusan untuk membuka toko minuman keras. Toko penjualan minuman keras itu akan dibangun tepat di depan sebuah gedung gereja.

Pendeta gereja itu dan segenap anggotanya berusaha sekuat tenaga untuk menghalangi pendirian toko itu dengan membuat petisi (protes), sambil setiap hari mengadakan kebaktian doa melawan rencana bisnis tersebut.

Jemaat dan Waktu.

Jemaat di kota Efesus ---dan juga jemaat di sepanjang masa--- dihimbau untuk “mempergunakan waktu yang ada” dengan bijak, karena hari-hari ini adalah jahat (Efesus 5:16).

Di bawah adalah beberapa nasihat paling indah yang mungkin pernah kita terima, berkaitan dengan penggunaan waktu. Nasihat ini sangat praktis, amat berguna, dan dapat menjadi berkat luar biasa apabila satu per satu dilakukan untuk memulai setiap minggu kita, dari waktu ke waktu!

Jemaat Kristiani dan Berkat Tuhan.

Dulu … surat-surat rasul Paulus kepada semua orang percaya, baik jemaat maupun individu, selalu diakhiri dengan perkataan, “anugerah Tuhan Yesus menyertai kamu” atau semacam itu.

Kini … orang Kristen sering menutup pertemuan atau percakapan, bahkan sms yang dikirim lewat hp, dengan perkataan, “GBU” (God Bless You) yang maksudnya “Allah atau Yesus memberkati kamu”.

Semuanya menginginkan berkat Tuhan, semuanya menyukai berkat Tuhan … tetapi apakah semuanya menginginkan TUHAN, sang sumber berkat???

Jemaat dan Mujizat.

Jemaat Kristiani gampang terpesona oleh “tanda dan mujizat”. Entah itu berupa air diubah menjadi anggur, dompet kosong menjadi penuh uang, orang sakit disembuhkan, bahkan orang mati dihidupkan kembali, dan sebagainya … Sebagaimana yang, katanya, telah terjadi dan dilakukan oleh pengkhotbah-pengkhotbah “mujizat” semacam itu di mana-mana.

Apa kata Alkitab ---Firman Tuhan--- tentang tanda & mujizat ini? Sejujurnya, jemaat mesti sangat berhati-hati dengan apa yang disebut “tanda & mujizat”, dan mesti selalu membandingkannya dengan ajaran Alkitab tentang hal ini.

Mengapa? Karena pada akhir zaman seperti sekarang ini, Iblis sedang mempersiapkan dunia untuk menerima kedatangan “mesias” palsu atau Anti-Kristus. Bagaimana cara paling ampuh & paling gampang untuk mematangkan massa di seluruh dunia agar menjadi percaya kepada Anti-Kristus? Tentu saja dengan mujizat !!!

Jemaat Kristen dan Baptisan Air.

Jemaat kadang berbeda pendapat tentang baptisan air. Apakah baptisan merupakan syarat untuk masuk sorga? Cara mana yang benar, baptisan percik atau baptisan selam? Apakah maksud baptisan itu sebenarnya?

Kita coba melihatnya dari apa yang diajarkan oleh Alkitab, bukan dari dogma sesuatu gereja.

Dari semua ajaran Firman Tuhan tentang keselamatan & dari sebuah contoh besar di Alkitab kita bisa melihat dengan jelas bahwa baptisan bukan syarat dan bukan jalan masuk ke sorga. Salah satu penjahat yang ikut disalibkan di sebelah Yesus, diselamatkan karena ia percaya dan berseru kepada Yesus. Bukan karena dibaptiskan air. Ia hanya sempat berseru,”Yesus, ingatlah akan aku …”, tanpa sempat dibaptiskan air! Dan Yesus langsung menjawab,” … sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Lukas 23:42,43; Roma 10:13).

Jemaat dan Pentakosta!!!

Jemaat baru saja memperingati hari Pentakosta (Kisah Para Rasul 2:1-13). Apa yang sebenarnya terjadi pada hari itu?

Pada zaman Perjanjian Lama, Pentakosta jatuh pada hari ke-50 setelah hari raya Buah Sulung. Dari mempelajari kitab Imamat, kita menemukan bahwa hari raya Buah Sulung menggambarkan kebangkitan Yesus Kristus! “… Kristus buah sulung (kebangkitan) ” , (1 Korintus 15:23). Sedangkan Paskah berbicara tentang kematian Yesus Kristus! “… anak domba Paskah kita telah disembelih, yaitu Kristus”, (1 Korintus 5:7).