Jemaat Kristiani dan Berkat Tuhan.

Dulu … surat-surat rasul Paulus kepada semua orang percaya, baik jemaat maupun individu, selalu diakhiri dengan perkataan, “anugerah Tuhan Yesus menyertai kamu” atau semacam itu.

Kini … orang Kristen sering menutup pertemuan atau percakapan, bahkan sms yang dikirim lewat hp, dengan perkataan, “GBU” (God Bless You) yang maksudnya “Allah atau Yesus memberkati kamu”.

Semuanya menginginkan berkat Tuhan, semuanya menyukai berkat Tuhan … tetapi apakah semuanya menginginkan TUHAN, sang sumber berkat???


Bagaimana kita bisa mengharapkan berkat-berkat dari Tuhan, kalau dalam kenyataan sehari-hari kita pelan-pelan mendepak Dia keluar dari kehidupan kita?

Kalau jemaat mau jujur, jemaat perlu mengakui bahwa:

-lebih suka duduk berjam-jam menonton TV daripada berlutut beberapa menit berdoa,
-lebih tertarik membaca koran pagi daripada membuka Alkitab untuk mencari pesan Tuhan,
-lebih memilih bersenang-senang ke tempat rekreasi daripada hadir di persekutuan jemaat,
-lebih gemar “ngrumpi, ngobrol, atau gossip” daripada menceritakan tentang Yesus,
… dan sebagainya.

Tetapi , “mendepak Tuhan” bukan sekedar masalah tentang ibadah seperti berdoa, membaca Alkitab, menghadiri persekutuan, dan lain-lain yang berkaitan dengan kegiatan gerejani. Bisa saja orang yang mengaku Kristen rajin melakukan “ibadah”, kelihatan aktif di gereja, sangat beragama, namun tidak memiliki hidup rohani. Tuhan hanya ada di bibirnya, tetapi tidak di hatinya!

Orang semacam itu tidak hidup menurut prinsip-prinsip Alkitab, tetapi menurut pikirannya sendiri. Apa yang menurut dia menyenangkan hatinya, menguntungkan dirinya, cocok dengan pendapat & pikirannya, itulah yang betul. Dia itu hendak mengikut Yesus dengan caranya sendiri. Orang “Kristen” semacam ini banyak.

Kehidupan mendepak Tuhan ini kelihatan dampaknya dalam masyarakat luas. Lihat saja sekarang ini kebanyakan orang tidak lagi hidup menurut moral Alkitab. Firman Tuhan diacuhkan begitu saja. Kejujuran, kesucian, kasih, dan kepedulian tidak lagi menjadi ukuran kerohanian.

Orang bersedia mengerjakan apa saja ---termasuk merugikan hak, kesempatan, atau kesehatan orang banyak--- asal yang dikerjakan itu bisa menghasilkan banyak uang! Dunia hiburan sekarang menjadi “ilah” baru, para selebritis yang suka kawin-cerai malah menjadi idola (=berhala yang dikagumi & dipuja-puja)! Aborsi, homo-seksualitas, penggunaan narkoba, perceraian, dan pornografi berkembang pesat dan meluas seperti wabah di mana-mana!

Yang paling menyedihkan, bahkan gereja-gereja masa kini sering meniru cara-cara orang dunia melakukan sesuatu, dengan mengorbankan prinsip Alkitab! Ini sungguh terbalik. Yang semestinya gereja punya kewajiban menggarami dunia, yang terjadi malahan dunia-lah yang sedang “menggarami” gereja.

Masih pantaskah jemaat mengirim sms dengan salam penutup “GBU” ??? <>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar