Jemaat dan Perpuluhan (2)

Berapa besarnya memberi perpuluhan?
Perpuluhan = 10% dari seluruh hasil bersih
Jemaat pasti mengerti istilah perpuluhan berarti 10%. Memberi perpuluhan berarti memberi sebesar 10% dari seluruh hasil bersih kita. Kalau begitu, perpuluhan didasarkan pada apa? Alkitab mengajarkan perpuluhan mulai di dalam kitab Kejadian. Sejak zaman Abraham, dan juga Yakub, perpuluhan sudah ada. Jadi jauh sebelum Allah memberikan Hukum Taurat melalui nabi Musa, perpuluhan sudah dijalankan.

Jemaat dan Perpuluhan (1)

Perpuluhan = perintah dari Tuhan
PERPULUHAN (Maleakhi 3:7-12)

Alkitab menegaskan berulang kali bahwa orang Kristen wajib membayar perpuluhan kepada pekerjaan Tuhan dari segala hasil yang didapatnya. Banyak di antara jemaat masih kabur dengan soal perpuluhan ini. Kita berpikir, masuk gereja dan ikut kebaktian itu memang suatu tanggung-jawab kita, memberitakan Injil juga suatu tanggung-jawab kita ... tetapi kalau mengenai soal keuangan? Wah, Tuhan jangan ikut campur, itu urusan pribadi saya. Tuhan jangan mengutik-ngutik keuangan saya.

Jemaat dan Doa Yang Berhasil (3)

Jemaat harus berdoa berdasarkan janji-janji Allah

Dalam Lukas 11:9-13 Yesus mengajar murid-muridNya untuk “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”

Jadi, kalau jemaat orang percaya berdoa, tidak hanya harus sesuai dengan firman Allah, tidak hanya harus dengan tidak malu, tetapi juga didasarkan pada janji Allah. Janji Allah dalam ayat di atas ini adalah: Mintalah, dan terus minta, dan akan diberikan!

Jemaat dan Doa Yang Berhasil (2)

Jemaat harus berdoa dengan terus mendesak

Selain doa kita mesti sesuai dengan firman Allah, untuk berhasil kita juga harus berdoa tanpa malu. Artinya, jangan berhenti meminta kepada Allah sebelum diberi.

Yesus memberi contoh dengan sebuah ceritera. Ada seseorang yang pada tengah malam pergi ke rumah sahabatnya untuk meminta roti bagi seorang tamunya yang sedang singgah dari suatu perjalanan jauh, sedangkan ia sendiri sedang tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepada tamunya itu. Meskipun sahabatnya itu sudah tidur dan pintu rumahnya sudah terkunci, namun pada akhirnya ia bangun juga dan memberi apa yang diperlukan orang itu bagi tamunya.

Jemaat dan Doa Yang Berhasil (1)

Dua ribu tahun yang lalu di tanah Israel, murid-murid Yesus menyampaikan sebuah permintaan yang memang pantas sekali disampaikan, “Tuhan, ajarlah kami berdoa …” (Lukas 11:1-13).
Bagaimana dengan kita sebagai jemaat-Nya, pernahkah kita menyampaikan permintaan seperti ini kepada Tuhan?
Yesus langsung mengajar murid-muridNya bagaimana berdoa. Yesus tidak ingin jemaat hanya berdoa saja, tetapi Yesus ingin kita berdoa dengan berhasil. Yesus menunjukkan beberapa keharusan yang harus ada di dalam setiap doa yang berhasil, yang dikabulkan Allah.

Kenaikan Kristus ... Dasar Pengharapan Kita !!!

Bulan ini jemaat Kristiani memperingati kenaikan Tuhan Yesus ke sorga. Peristiwa itu terjadi 40 hari setelah kebangkitanNya dari antara orang mati.

Setibanya di sorga, Tuhan Yesus duduk di sebelah kanan Allah Bapa di tempat yang maha tinggi (Ibrani 4:14; 1:3; 10:12; Kolose 3:1; I Petrus 3:22).

Kitab Kisah Para Rasul mengisahkan seorang murid Tuhan bernama Stefanus sempat melihat Tuhan Yesus yang sudah berada di sorga. Waktu itu Stefanus sedang dilempari batu oleh orang-orang yang membencinya karena ia bersaksi tentang Yesus dan menyebut-Nya sebagai Orang Benar.

Bukti Kebangkitan Yesus …

“ … jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah iman kamu … “ demikian kata rasul Paulus dalam suratnya kepada orang Kristen di kota Korintus “ … tetapi yang benar ialah, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati … “ (I Korintus 15:17).

Kalau begitu, apa buktinya bahwa Kristus benar-benar telah bangkit? Tanpa bukti yang nyata, berita kebangkitan Yesus hanya isapan jempol belaka.

Bukti kebangkitan Yesus ada banyak sekali, bahkan lebih dari cukup. Semua fakta itu tanpa ragu-ragu membuktikan bahwa Yesus benar-benar bangkit dan hidup kembali!

Kebangkitan Kristus … Dasar Iman Kita !!!

Kebangkitan Kristus dari antara orang mati adalah sebuah kebenaran terbesar. Alkitab berkata, “ … Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga … “ (I Korintus 15:4). Inilah jawaban satu-satunya terhadap persoalan kematian yang ditakuti manusia. Melalui kebangkitan-Nya Yesus mengalahkan iblis, dosa, dan sekaligus maut!

Kebangkitan Yesus dinubuatkan sejak dalam Perjanjian Lama. Yesus sendiri memberitahukan bahwa sesudah penyaliban-Nya, Ia akan bangkit kembali , “… Yesus menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem … lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga” (Matius 16:21, 17:22-23).

Arti Penebusan …

Banyak orang Kristen, termasuk para pendeta, tanpa pikir panjang sering mengatakan, “Yesus menebus dosa”. Istilah ini salah kaprah tetapi diterima begitu saja oleh jemaat Kristiani.

Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa Yesus menebus dosa. Yang benar, Alkitab berkata Yesus mati disalib untuk menebus manusia.  Bukan menebus dosa!

Kematian Kristus … Dasar Keselamatan Kita !!!

Dua ribu tahun yang lalu Allah Anak, oknum kedua dari Allah Esa yang beroknum tiga, turun ke dunia menjadi manusia seutuhnya ---Yesus Kristus--- untuk benar-benar mati di kayu salib bagi keselamatan manusia.

Yesus disalibkan di bukit Golgota, di luar kota Yerusalem pada hari Jum’at jam 9:00 pagi. Pada jam 15:00 sore Dia mati di salib itu. Ketika tergantung di kayu salib, Yesus mengalami penderitaan jasmani dan rohani sekaligus.

Selamat Hari Paskah !!!

Jemaat memasuki bulan Paskah di mana sekali lagi seluruh dunia memperingati kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus, yaitu pada hari Jum’at Agung dan Minggu Paskah.

Kematian Kristus di kayu salib mengingatkan kita akan pengorbanan-Nya yang lebih dari cukup untuk menebus (membebaskan) kita dari dosa. Dan kebangkitan Kristus yang penuh kemenangan atas iblis, dosa, dan maut, memberikan kepastian hidup kekal bagi kita semua yang percaya kepada-Nya.

Jemaat dan Memilih Jodoh (3)

Syarat III
APAKAH IA DIKEHENDAKI TUHAN?

Syarat ketiga ini penting sekali, dan merupakan ujian terakhir yang harus dilalui sebelum memutuskan pilihan anda. Pernikahan Kristen itu hanya sekali seumur hidup, tidak boleh bercerai begitu saja. Jadi penting ditanyakan, “Apakah ia dikehendaki Tuhan?” Maksudnya, apakah keduanya sungguh dipimpin oleh Tuhan untuk menikah?

Jemaat dan Memilih Jodoh (2)

Syarat II
APAKAH IA COCOK DENGAN SAYA?

Abraham berpesan lagi kepada hambanya yang diberi tugas mencari isteri bagi Ishak, supaya membawa perempuan calon isteri itu ke tempat dimana Ishak berada, yaitu ke tanah perjanjian. Hambanya bertanya, “Mungkin perempuan itu tidak suka mengikuti aku ke negeri ini; haruskah aku membawa anakmu itu kembali ke negeri dari mana tuanku keluar?” Apa jawab Abraham? “Awas, jangan kau bawa anakku itu kembali ke sana.”

Prinsip Abraham adalah, calon isteri anaknya itu harus sedia mengikuti Ishak dan hidup dengan Ishak di tanah yang diberikan Allah. Dalam penikahan, Allah menghendaki isteri “mengikut “ (tunduk, respek) pada suaminya. Kalau anda laki-laki, apakah gadis pacar anda sedia mengikuti anda? Kalau anda perempuan, apakah anda sedia mengikut pemuda pacar anda kelak kalau sudah menikah? Pikirkanlah!

Jemaat dan Memilih Jodoh (1)

Penulis Amsal mengungkapkan bahwa ada beberapa perkara yang mengherankan dan tidak di mengerti olehnya, di antaranya ialah “jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis”. TUHAN menciptakan manusia sedemikian rupa sehingga laki-laki tertarik kepada perempuan dan sebaliknya. Biasanya yang terjadi ialah, perkenalan – persahabatan – rasa cinta – berpacaran – peminangan – pertunangan – akhirnya pernikahan.

Orang-orang Kristen muda yang ingin menyenangkan Tuhan menyadari bahwa ini suatu perkara yang penting sekali. Bila memilih jodoh ini dilakukan dengan hati-hati dan disertai banyak doa, di bawah berkat Tuhan pemilihan itu dapat menjadi suatu pernikahan yang memuliakan Tuhan. Tetapi bila iblis diijinkan mempengaruhi kita memilih jodoh, kehidupan rohani kita bisa runtuh dan jadi tak berguna bagi Allah. Karena itu ijinkanlah Allah menolong kita memilih jodoh bagi kita.