Jemaat Dan Natal

Ketika bulan Desember tiba, dunia merayakan Natal. Jemaat Kristus di mana-mana sibuk mengadakan kebaktian Natal.

Umat Kristiani saling mengirimkan ucapan selamat Natal. Hadiah-hadiah dibagikan dan pesta-pesta Natal diadakan untuk keluarga dan teman-teman. Apa sebenarnya makna Natal di balik semua ini?

Jemaat Dan Kesakitan

Kesakitan!
Di dunia ini kita akrab dengan apa yang namanya “sakit”. Semua jemaat Kristus tentu pernah mengalami sakit. Baik sakit secara fisik maupun sakit hati, misalnya.

Minggu lalu adik perempuan saya masuk rumah sakit karena ada masalah di ususnya. Ia berkata rasa sakitnya bukan main. Sekitar waktu itu juga saudara laki-laki saya yang tinggal di kota lain mengalami sakit perut. Selama dua minggu dia dirawat jalan dan harus menelan obat dari dokter.

Jemaat Dan Darah Yesus

Darah  Yesus
Beberapa minggu yang lalu seorang jemaat Kristus menjalani sebuah operasi. Sebelum dioperasi, dokter memeriksa kondisi darahnya. Darah sangat penting bagi tubuh manusia. Tanpa darah orang tidak bisa hidup.

Ketergantungan manusia terhadap darah dimulai sejak zaman manusia pertama. Tuhan Allah mengorbankan seekor binatang bagi Adam dan Hawa ketika mereka jatuh dalam dosa. Kulitnya dijadikan pakaian untuk Adam dan isterinya.

Jemaat Dan Misi

Pertobatan Massal
Kitab Kisah Para Rasul adalah buku tentang misi.

Rasul-rasul Kristus dan jemaat Kristus bersama-sama memberitakan Yesus, Juruselamat dunia yang bangkit dari antara orang mati.

Yesus yang bangkit adalah berita utama yang mereka sampaikan kepada dunia.

Jemaat Dan Injil

Pergilah ... !!!
Untuk apa Tuhan Yesus turun dari sorga ke dunia ini?  Ia berkata, kedatangan-Nya untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Ia datang dengan sebuah misi keselamatan bagi umat manusia. Baca, Injil Lukas 19:10.

Setelah menyelesaikan misi-Nya, dengan mati di kayu salib dan bangkit pula pada hari ketiga, Tuhan Yesus kembali ke sorga. Di sana Ia duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Baca, Injil Markus 16:19.

Jemaat Dan Kompas Firman Tuhan

G P S
Beberapa tahun yang lalu kami mengunjungi anak laki-laki kami yang tinggal di Amerika Serikat. Kami terbang hampir non-stop selama sekitar 22 jam. Akhirnya pesawat yang kami tumpangi mendarat dengan selamat di Washington D.C.

Di sana kami dijemput oleh anak kami dan dibawa dengan mobilnya ke Alexandria, VA.  Untuk menuntun perjalanan kami ke apartemennya ia menggunakan bantuan alat navigasi GPS.

Hormatilah Ibumu ... !

I b u
Suatu hari beberapa anak mengirimkan ucapan selamat kepada ayahnya yang sedang berulang tahun.

Si ayah berpikir sejenak lalu menulis surat kepada mereka.  Isinya justru tentang pentingnya menghormati ibu.

Suratnya itu berbunyi sebagai berikut: