Pergilah ... !!! |
Setelah menyelesaikan misi-Nya, dengan mati di kayu salib dan bangkit pula pada hari ketiga, Tuhan Yesus kembali ke sorga. Di sana Ia duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Baca, Injil Markus 16:19.
Tugas berikutnya adalah mengabarkan keselamatan yang telah dikerjakan dan diselesaikan Yesus di kayu salib. Sebelum naik ke sorga, Ia memerintahkan murid-murid-Nya untuk memberitakan Kabar Keselamatan itu kepada semua orang lain. Mereka menaati perintah Yesus dan pergi memberitakan Injil ke segala penjuru. Baca, Injil Markus 16:15,20.
Seperti yang dilakukan oleh Yesus, mereka mencari orang-orang yang hilang dalam dosa. Mereka menyampaikan kepada orang-orang berdosa itu bahwa Tuhan Yesus sudah membayar hukuman dosa mereka di kayu salib. Orang berdosa yang menerima kabar baik ini dan percaya, mereka dibebaskan dari hukuman dosanya. Baca, I Korintus 15:1-4.
Ketika Tuhan Yesus berada di muka bumi, selama 3,5 tahun terakhir masa hidupnya Ia berkeliling dari desa ke desa dan dari kota ke kota di tanah Israel memberitakan Injil Allah. Ia menyuruh orang banyak untuk bertobat dan percaya kepada Injil. Baca, Injil Markus 1:14-15,38.
Dalam usaha-Nya mencari yang hilang, Tuhan Yesus bergaul dengan orang-orang berdosa tetapi bukan dengan dosa mereka. Ia berbicara dengan pemungut cukai, pelacur, dan orang berdosa lainnya. Ia tinggal di antara orang-orang itu. Ia menerima orang berdosa dan makan dengan mereka. Ia mengasihi mereka, mengampuni mereka, dan memberikan hidup-Nya menjadi tebusan bagi orang banyak itu. Baca, Injil Matius 9:10; Injil Markus 10:45; Injil Lukas 15:1-2.
Banyak orang Kristen masa kini yang katanya melayani pemberitaan Injil. Tetapi mereka tidak mencari yang hilang. Dulu pernah seorang misionari mengundang beberapa mahasiswa sekolah Alkitab untuk membantu dia mengabarkan Injil di suatu daerah. Setelah sekian lama, para mahasiswa itu pun memberikan laporan.
“Kami sudah mendapatkan banyak kontak di daerah ini,” mahasiswa-mahasiswa itu melaporkan.
“Oh ya …” si misionari bertanya, “Siapa saja kontak-kontak yang kalian dapatkan?”
“Kami melihat ada beberapa gereja di sini. Kami bertemu dengan pendeta-pendeta gereja itu. Kami juga berkenalan dengan beberapa keluarga Kristen … “
Si misionari menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berkomentar, “Hebat, ternyata kalian pintar sekali mencari orang Kristen!” Memberitakan Injil bukan mencari orang percaya. Memberitakan Injil adalah mencari domba yang sesat. Domba-domba sesat itu ada di luar sana! Baca, Injil Lukas 15:4-6.
Seorang penginjil pernah berkata, “Dunia saya lain dari dunia orang Kristen pada umumnya.” Maksudnya, lingkungan hidupnya justru bukan dikalangan Kristen. Kebanyakan waktunya dipakai untuk bergaul dengan orang-orang yang belum percaya. Hal itu harus dilakukannya kalau ia ingin menjangkau orang berdosa. Hidupnya terutama bukan di dalam gedung gereja, bukan di kalangan pendeta, bukan di antara orang Kristen.
Oh, jangan terburu-buru berpikir bahwa penginjil itu tidak menyadari pentingnya bersekutu dengan sesama orang percaya. Ia sangat mengerti hal itu. Tetapi ia juga sangat mengerti apa yang mau tidak mau harus ia lakukan kalau ingin menemukan domba-domba sesat.
Itulah sebabnya ia lebih senang pergi nongkrong di warung dengan orang-orang berdosa daripada duduk berlama-lama di dalam gedung gereja dengan orang-orang percaya yang tidak memerlukan pertobatan. Baca, Injil Lukas 15:7.
Sebagian pendeta gemar mengadakan ritrit, seminar, diskusi, dan konferensi tentang misi dan penginjilan. Jemaat pun suka mendengarkan ceramah-ceramah tentang misi dan penginjilan. Namun, baik yang mengadakan maupun yang mendengarkan, kerjanya cuma duduk di dalam gedung gereja. Ini bukan mencari yang hilang!
Tuhan Yesus memerintahkan, “Pergilah … beritakanlah Injil”. <>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar