ALKITAB |
Apakah isi Alkitab dapat dipertanggung-jawabkan? Apakah isi Alkitab bisa dipercaya? Apakah isinya betul? Apakah isinya tidak diubah & dipalsukan?
Mana naskah asli Alkitab? Naskah asli Alkitab tidak ada! Bukan tidak pernah ada, tetapi sudah tidak ada lagi. Tetapi walaupun demikian saudara jangan terburu-buru mengambil keputusan untuk tidak mempercayai isi Alkitab yang sekarang ada di tangan saudara.
Di samping itu saya ingin menambahkan bahwa naskah asli dari kitab-kitab suci agama lain juga tidak ada.
Tetapi naskah-naskah kuno Alkitab yang tidak ternilai harganya ada! Naskah-naskah itu masih disimpan dan dipelihara baik-baik di beberapa tempat di dunia ini. Saudara bisa melihatnya kalau pergi ke tempat itu.
Baiklah, kita akan menyelidiki buku ilahi yang bernama Alkitab ini. Dengan mengadakan beberapa penyelidikan tentang naskah-naskah kuno Alkitab, saudara dapat mempercayai isi Akitab yang ada sekarang.
Pertama, lihatlah pemeliharaan Allah sendiri terhadap firman-Nya (Alkitab).
Bagaimana asal mula terjadinya Alkitab itu? Orang yang menulis Alkitab itu adalah orang-orang yang dipimpin atau digerakkan oleh Roh Kudus, Roh Allah sendiri. Bukan dari akal manusia melainkan oleh Roh Allah. Mereka digerakkan, maka mereka menulis.
Jadi, Alkitab ini adalah Firman Allah! Allah sendiri yang sebenarnya mengarang buku ini. Oleh karena itu Ia juga memelihara buku ini.
Ayat-ayat dalam Alkitab sendiri banyak memberitahukan bagaimana Allah mengarang AlkitabNya. Ada sebuah ayat yang mengatakan bahwa Alkitab diilhamkan oleh Allah. Artinya Allah menafaskannya, menyebabkan orang itu menulis sesuai dengan pimpinan Allah.
Berapa lama firman Allah bisa bertahan? Nabi Yesaya mengatakan bahwa rumput akan kering, bunga akan layu, tetapi firman Allah ini tetap. Yesus Kristus sendiri berkata bahwa langit dan bumi akan lenyap, tetapi firmanNya tidak akan lenyap. Rasul Petrus mengatakan bahwa firman Allah adalah ibarat benih yang tidak dapat mati. Nabi Daud di dalam kitab Mazmur mengatakan bahwa firman Allah ini tetap selama-lamanya di sorga! Berarti firman Allah tidak dapat dibinasakan.
Tetapi bagaimana Alkitab itu mula-mula ditulis, dan kemudian disalin menjadi banyak naskah, sehingga sekarang ini kita mempunyai Alkitab yang dicetak secara moderen?
Pada waktu itu tidak ada kertas moderen seperti yang kita dapatkan di mana-mana sekarang. Lalu bagaimana orang-orang di zaman itu bisa menulis? Mereka memakai sejenis tumbuh-tumbuhan yang bernama papyrus.Tumbuh-tumbuhan itu banyak tumbuh di Mesir.
Papyrus dipotong-potong, dan dianyam seperti tikar, tetapi dengan sangat halus sekali serta ditekan, sampai menjadi bentuk kertas yang lebarnya kira-kira 2 M dan panjangnya bisa menjadi 30-90 M. Kertas papyrus yang sangat panjang ini digulung. Kalau mau membaca tulisan yang ada di dalamnya, mereka harus membuka gulungan kertas itu lebih dahulu.
Kira-kira pada sekitar tahun 750 Masehi, beberapa ahli purbakala masuk ke Mesir dan mereka menemukan gulungan-gulungan papyrus. Biasanya orang-orang Mesir mempunyai tempat sampah. Dan mereka membuang kertas-kertas papyrus itu ke tempat sampah. Tempat sampah-tempat sampah itu kemudian tertutup oleh pasir yang banyak terdapat di Mesir, yang tertiup angin keras, sehingga tempat-tempat itu tertimbun oleh pasir bermeter-meter tingginya.
Demikianlah oleh kehendak Allah kertas-kertas papyrus yang memuat tulisan firman Allah terlindung di dalam pasir tadi sampai beberapa abad lamanya.Selain dari pada itu, tinta untuk menulis pada kertas papyrus itu terbuat dari getah pohon yang dicampur dengan arang dan air, sehingga cukup tahan lama melekat pada kertas itu.
Umur papyrus ada yang sampai 2000 tahun, dan ditulis dalam bahasa Yunani, walaupun ditemukan di Mesir. Sebabnya, bahasa Yunani adalah bahasa yang umum dipakai pada zaman itu. Demikianlah Alkitab pertama ditulis pada kertas papyrus.
Tetapi sesudah kertas papyrus, ada kertas jenis lain yang lebih kuat yang dipakai oleh manusia untuk menulis. Kertas ini disebut: vellum. Vellum adalah kertas yang dibuat dari kulit binatang, biasanya kulit kambing atau sapi. Kulit itu dibersihkan sampai halus sekali, dan digosok dengan kapur halus sehingga menjadi kertas putih yang mulus sekali. Di atas kertas vellum inilah Alkitab juga ditulis.
Kemudian ada perkembangan baru. Kalau sebelumnya untuk menulis atau menyalin sebuah buku orang harus menulisnya huruf demi huruf dengan tangan, maka pada sekitar tahun 1400-an manusia menemukan mesin cetak.
Nah, pada tahun 1456 seorang bernama Yohanes Gutenberg mencetak Alkitab yang pertama di dunia. Ia orang Jerman. Alkitab yang pertama dicetak tadi, sekarang disimpan di dalam perpustakaan DPR Amerika Serikat. Pemerintah Amerika Serikat telah membeli Alkitab itu seharga $ 350.000,- Harga yang sangat mahal untuk sebuah buku.
Demikianlah kita dapat melihat sejarah penulisan Alkitab. Dari sini kita melihat bahwa Alkitab yang kita miliki, tidak akan lenyap. Malahan sejak dari permulaan sampai sekarang jumlah yang diedarkan di seluruh dunia terus bertambah banyak.
Selanjutnya kita akan menyelidiki dari segi naskah-naskah Alkitab yang paling kuno.
Bagaimana naskah-naskah kuno Alkitab menolong kita untuk mempercayai isi Alkitab yang sekarang kita punyai? Mari kita bahas satu per satu.
Perjanjian Baru ditulis sekitar 70 Masehi. Yesus berada di bumi sekitar 33 Masehi. Jadi antara tahun 33 s/d 70 Masehi Alkitab ditulis atau dicatat. Nah, antara tahun 70 sampai dengan 1456, Alkitab disalin dan diperbanyak lembar demi lembar, kata demi kata, huruf demi huruf dengan tangan, sebab belum ada percetakan, bukan? Alat tulisnya ialah tinta dan pena.
Para sarjana sampai saat ini sempat mengumpulkan naskah-naskah kuno Alkitab sebanyak kurang lebih 4000 (empat ribu) naskah. Keempat ribu naskah kuno inilah yang dijadikan bahan pembanding terhadap isi Alkitab sekarang.
Mari kita melihat naskah-naskah yang tertua lebih dahulu. Pertama, Kodeks Vaticanus. Kodeks berarti buku. Nah, kita sudah belajar tadi bahwa Roh Allah menggerakkan nabi-nabi dan orang-orang lain untuk menulis Alkitab. Roh Allah telah menggerakkan para rasul dan murid-murid Tuhan untuk menulis kitab Perjanjian Baru pada tahun 70 Masehi.
Kodeks Vaticanus ini ditulis tahun 337 Masehi. Berarti jarak penulisan antara naskah kuno ini dengan naskah aslinya ialah 267 tahun. Naskah ini masuk ke perpustakaan dan menjadi milik gereja Roma Katolik.
Kedua, Kodeks Sinaiticus. Buku ini adalah naskah Perjanjian Baru. Bagaimana naskah ini ditemukan? Tischendorf berkunjung ke sebuah biara di Gunung Sinai. Seorang penjaga menunjukkan kepadanya setumpukan naskah kuno dibungkus dengan kain merah. Itulah naskah-naskah kuno yang paling berharga!Maka pulanglah Tischendorf dengan membawa naskah tersebut.
Sekarang naskah tersebut menjadi milik gereja Prostestan di Inggris. Kodeks Sinaiticus ini ditulis kira-kira pada tahun 400 Masehi. Tua sekali. Tetapi di samping naskah-naskah atau kodeks Vaticanus dan kodeks Sinaiticus ini, masih banyak kodeks lain yang umurnya juga sangat tua, dan membuktikan kebenaran isi Alkitab.
Ada naskah yang hanya memuat bagian Injil Yohanes pasal 1 ayat 1-14. Naskah ini ditulis tahun 200 Masehi. Sehingga jarak antara naskah kuno ini dengan naskah asli sangat dekat, yaitu 100 tahun saja. Ada lagi naskah kuno yang ditemukan dan memuat Injil Yohanes 18:31-38. Salinan ini dibuat kira-kira tahun 130 Masehi. Tua sekali. Dan jaraknya dengan naskah asli hanya 30 tahun saja.
Apa maksud saya memaparkan naskah-naskah kuno Alkitab ini? Begini. Pertama, belum pernah ada di dunia salinan naskah kuno yang sebanyak naskah kuno Alkitab. Kita sekarang mempunyai 4000 naskah kuno ini. Ini lebih dari cukup untuk memeriksa isi Alkitab, apakah benar atau tidak?
Ternyata semua isi naskah-naskah kuno ini sama satu dengan yang lain. Kalau begitu, apakah mungkin semuanya salah? Tidak, bukan? Ke 4000 naskah kuno itu mendukung kebenaran isi Alkitab yang kita miliki sekarang.
Catatan: Baru-baru ini Google bekerja sama dengan "The Israel Museum" di Yerusalem merekam naskah kuno Alkitab yang terkenal, the Dead Sea Scrolls, dan menayangkannya melalui Internet. Kalau Saudara ingin melihatnya, kunjungi situs ini The Digital Dead Sea Scrolls http://dss.collections.imj.org.il/
Apa kesimpulan kita?
Sebenarnya ahli-ahli sejarah di dunia ini (yang berakal sehat) sama sekali tidak mencurigai kebenaran isi Alkitab. Sebab mereka mempunyai bukti-bukti nyata yang kuat sekali.
Empat ribu naskah kuno salinan dari naskah asli Alkitab, yang baik jumlahnya lebih dari cukup untuk membuktikan kebenaran isi Alkitab, juga jarak waktunya antara pembuatan salinan-salinan kuno ini dengan aslinya, tidak begitu jauh waktunya.
Para ahli sejarahpun terpaksa harus mengatakan, bahwa isi Alkitab yang kita miliki sekarang ini benar, sebagaimana ditulis dalam naskah aslinya.
Saudara, dengan melihat bagaimana Allah sendiri telah memelihara Alkitab ini, bagaimana sejarah penulisan Alkitab, dan bagaimana naskah-naskah kuno membuktikan kebenaran Alkitab, maka kita semua tidak usah ragu-ragu lagi bahwa Alkitab, Firman Allah ini, memang benar isinya !!!
Disadur dari: KMK, JG. <>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar