Jemaat dan Allah Tritunggal (2)

Grand Canyon
Suara pertama: Alam Semesta.

Alam semesta memberi suara bahwa Allah itu Maha Esa yang beroknum tiga.
Saya mau tahu, siapakah yang sudah pernah melihat Allah? Belum ada orang yang pernah melihat Allah! Sebab Allah tidak dapat dilihat. Meskipun demikian jemaat bisa melihat hasil karya Allah melalui alam semesta ini.

Jemaat dan Allah Tritunggal (1)

Jemaat tentu pernah membaca sebuah ayat Alkitab yang menyebutkan kebesaran Allah dengan sangat mengesankan. Ayat ini mengatakan, “Dapatkah engkau memahami hakekat Allah? Menyelami batas-batas kekuasaan yang Mahakuasa?” Baca, kitab Ayub 11:7.

Bagaimana jawaban kita pada ayat ini?  Dapatkah jemaat memahami hakekat Allah?  Jelas kita tidak bisa  memahami tentang Allah sepenuhnya!  Kita tahu Allah itu Mahabesar, Ia Mahakuasa.  Bahkan Alkitab mengatakan bahwa orang duniawi, yaitu orang yang belum mempunyai Roh Kristus di dalam hatinya, tidak akan mengerti mengenai Allah sama sekali  (I Korintus 2:14).

Jemaat dan Aplikasi Kaidah Emas

Kaidah emas ditulis dua kali dalam Alkitab, kedua-duanya diucapkan oleh Tuhan Yesus sendiri.
Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka … Sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka” (Injil Matius 7:12, Lukas 6:31).

Untuk menerapkan kaidah emas ini, jemaat harus membayangkan dirinya berada dalam POSISI orang lain. Misalnya, posisi pengemis yang lapar, pejalan kaki yang ditabrak motor, janda tua sakit yang tidak punya uang untuk membeli obat, atau orang asing yang sedang sesat di jalan.

Jemaat dan Kaidah Emas !

Kaidah emas (“the golden rule”) yang dimaksudkan diambil dari perkataan Tuhan Yesus (Injil Matius 7:12 dan Lukas 6:31).  Bunyinya sbb:  Perlakukan orang lain sebagaimana engkau ingin diperlakukan! Prinsip dasarnya disebut juga di beberapa bagian lain dari Alkitab. Selama berabad-abad kaidah ini memberikan pengaruh besar sebagai kebenaran moral yang penting dalam hubungan antar sesama manusia.

Jemaat dan Tujuan Hidup

Dalam sebuah wawancara, Rick Warren, pendeta sebuah gereja di California ditanya, “Apakah tujuan hidup ini?” Jemaat patut merenungkan jawabannya di bawah ini. Beliau berkata, “Singkatnya, hidup adalah persiapan untuk kekekalan. Kita tidak akan hidup di bumi ini selamanya, Allah ingin kita hidup bersama-Nya di sorga.”

“Suatu hari jantung saya akan berhenti berdetak, tetapi itu bukan akhir dari kehidupan saya. Mungkin saya akan berumur 60 sampai 100 tahun di bumi ini, namun saya akan hidup triliunan tahun di dalam kekekalan. Kehidupan di bumi ini hanya semacam latihan. Allah ingin kita berlatih dulu di bumi ini apa yang akan kita lakukan selamanya di sorga.”

Jemaat dan Iman Yang Mengakui Yesus Tuhan

Di manakah kepercayaanmu?
Bacalah kitab Injil Yohanes 20:24-31. Di sana jemaat bisa belajar tentang iman percaya. Pada hari Minggu malam, tepat di hari kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan diri kepada murid-muridNya yang sedang berkumpul di suatu tempat karena takut akan orang-orang Yahudi. Yesus menunjukkan tangan-Nya yang bekas paku, dan lambung-Nya yang tertusuk tombak.

Di saat itu Tomas Didimus tidak bersama mereka. Tomas kesulitan untuk percaya bahwa Yesus menampakkan diri sebelum ia melihat-Nya sendiri. Ia berkata, “Sebelum aku melihat … sebelum aku mencucukkan jariku … sekali-kali aku tidak akan percaya!”  Kebangkitan Yesus adalah sebuah mujizat. Jadi maksud Tomas, ia hanya mau percaya setelah melihat mujizat itu dengan mata kepalanya sendiri.

Jemaat dan Perpuluhan (4)

Perpuluhan = berikan pada yg butuh
Kapan membayar perpuluhan?

Pada artikel sebelumnya jemaat sudah membaca mengapa memberi perpuluhan, berapa besarnya memberi perpuluhan, dan di mana memberi perpuluhan. Sekarang kita akan melihat kapan waktunya membayar perpuluhan?

Ada ayat yang memberi keterangan mengenai hal ini: “Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaknya kamu masing-masing – sesuai dengan apa yang kamu peroleh – menyisihkan sesuatu dan menyimpannya di rumah …” (I Korintus 16:2).