Semasa hidup-Nya sekitar 33 tahun di tanah Israel, Yesus tinggal di tengah berbagai kalangan masyarakat. Pemungut cukai, pelacur, nelayan, orang miskin, orang sakit, orang kaya, sampai kepada para pemimpin agama.
Yang mengejutkan, kelompok masyarakat yang membuat Yesus paling marah adalah orang-orang Farisi! Padahal mereka adalah kelompok agama yang dari luar menyerupai Yesus sendiri.
Alkitab dengan tegas menyatakan Allah menciptakan manusia.
Kitab Kejadian 1:26-27 mencatat penciptaan manusia secara umum, sedangkan pasal 2 ayat 7, 21-23 memberikan keterangan yang lebih rinci tentang penciptaan manusia.
Apakah kesadaran tetap berlanjut di antara waktu kematian dan kebangkitan?
Dari sudut pemikiran manusia yang “di bawah matahari”, yaitu manusia alamiah, mereka melihat tidak ada bedanya antara orang yang sudah mati dengan singa yang mati.
Bagaimana kita tahu bahwa Alkitab diilhamkan oleh Roh Allah?
Para penulis Alkitab tanpa kecuali, selalu menyatakan bahwa perkataan dalam tulisan-tulisan mereka, diajarkan oleh Allah. Mereka menegaskan bahwa mereka berbicara dengan wewenang langsung dari Allah.
Anugerah adalah “kemurahan dan kasih Allah Juruselamat kita, kepada manusia … bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya” (Titus 3:4-5).
Oleh karena itu anugerah selalu berlawanan arah dari hukum (Taurat).