Kesalahan Yang Membinasakan (3)

Harta Dunia
Empat Kesalahan Fatal Yang Membawa Manusia Ke Neraka

Tidak semua orang yang mengaku sebagai  jemaat  Kristus dan duduk di gedung gereja minggu demi minggu akan masuk sorga.  Banyak yang akan masuk neraka kalau tidak segera menyadari kesalahan mereka.     

Kesalahan ketiga,… pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.”

Anak muda itu menganggap harta bendanya yang terpenting.  Keinginannya untuk diselamatkan benar, sayang ia mencintai kekayaan duniawi bukan jiwanya!

Jemaat, banyak orang seperti itu. Tidak menyadari bahwa jiwanya yang kekal jauh lebih berharga dari pada harta duniawi yang sementara, yang dapat rusak dan dapat hilang.

Yesus mengerti betul hati manusia, rakus dan tamak akan harta. Sebab itu Ia memperingatkan, “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” (Markus 8:36-37).

Tetapi bagi si anak muda kaya itu, harta dunia adalah segala-galanya. Ia lebih memilih harta itu dari pada mendapatkan hidup kekal. Sebuah keputusan yang bodoh sekali! Karena itu tatkala Yesus berkata kepadanya,” … juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin…”, ia meninggalkan Yesus.

Mengapa Yesus menyuruh anak muda itu untuk menjual hartanya? Mengapa bukan meminta anak muda itu untuk percaya saja kepada-Nya agar memperoleh hidup yang kekal? Bukankah untuk diselamatkan setiap orang harus percaya atau menerima Yesus sebagai Juruselamat-nya?

Karena Yesus tahu hati anak muda itu melekat kuat pada hartanya (Mazmur 62:11b). Selama hatinya terikat pada kekayaan duniawi, sulit bagi orang kaya ini untuk sampai ke sorga.

Konon ada beberapa orang pelaut yang kapalnya berlabuh agak jauh dari pelabuhan. Mereka turun ke darat dengan sebuah perahu kecil, menambatkan perahunya di dermaga, lalu pergi ke sebuah kafe untuk bermabuk-mabukkan. Dalam keadaan mabuk malam itu juga mereka hendak kembali ke kapalnya. Setelah semalaman mendayung perahunya sekuat tenaga, paginya mereka menyadari ternyata masih berada di dermaga. Apa yang terjadi? Karena mabuk, pelaut-pelaut itu lupa melepaskan tali perahu dari ikatannya di dermaga. Akibatnya mereka tidak pernah sampai ke kapalnya meskipun mendayung semalaman!

Banyak orang tidak pernah sampai ke sorga karena hatinya terikat pada harta dunia.

Ingat kisah isteri Lot? (Kejadian 19:15-26).

Ketika TUHAN hendak membinasakan kota Sodom dan Gomora di Lembah Yordan, TUHAN menyuruh Lot dan keluarganya menyelamatkan diri ke pegunungan. Tetapi isteri Lot, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam. Isteri Lot binasa di tengah jalan karena hatinya masih melekat pada harta bendanya yang berada di kota Sodom.

Pemuda kaya itu juga, karena hatinya terikat pada kekayaannya di dunia, gagal melakukan lima perintah Yesus: “Pergilah … juallah … berikanlah … datanglah … ikutlah …” Akibatnya ia gagal memperoleh yang terpenting dari segalanya: hidup yang kekal.

Ketika ia meninggalkan Yesus dengan sedih sebab banyak hartanya, itulah titik kritis yang menentukan nasib kekalnya. Ia mengambil keputusan meninggalkan Yesus dari pada mengikut Yesus. Ia memilih harta dunia sambil kehilangan nyawanya. Ia memilih neraka dan membuang sorga.

Sebuah keputusan yang bodoh sekali! <>

------------------------------------------------------------------------
Catatan: 
AGAMA = usaha manusia untuk menyelamatkan diri sendiri.
INJIL = kuasa Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.
KESELAMATAN = anugerah Allah (pemberian cuma-cuma yang tidak layak kita terima di dalam Yesus Kristus bagi yang mau percaya).
------------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar