Kesalahan Yang Membinasakan (1)

Agama vs Injil
Empat Kesalahan Fatal Yang Membawa Manusia Ke Neraka 

Tidak semua orang yang mengaku sebagai  jemaat  Kristus dan duduk di gedung gereja minggu demi minggu akan masuk sorga.  Banyak yang akan masuk neraka kalau tidak segera menyadari kesalahan mereka.     

Perhatikan baik-baik kisah pemuda yang mencari hidup kekal di bawah ini.  Peristiwanya dicatat dalam kitab Injil Matius pasal 19 ayat 16-22.  Sebuah cerita tragis, menyedihkan, sekaligus ironis  namun mengandung pelajaran besar buat jemaat semua.  

Ada seorang datang kepada Yesus dan berkata, “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”
Jawab Yesus, “Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik?  Hanya Satu yang baik.  Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup,  turutilah segala perintah Allah.”
Kata orang itu kepada-Nya, “Perintah yang mana?”
Kata Yesus, “Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu,  dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
Kata orang muda itu kepada-Nya, “Semuanya itu telah kuturuti,  apalagi yang masih kurang?”
Kata Yesus kepada-Nya, “Jikalau engkau hendak sempurna,  pergilah,  juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin,  maka engkau akan beroleh harta di sorga,  kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.”
Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu,  pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.

Orang muda kaya raya ini,  yang bahkan sudah bertemu dan berhadapan  langsung dengan Jesus  Sang Juruselamat,  akhirnya gagal memperoleh hidup kekal!    Mengapa?  

Anak muda itu melakukan kesalahan besar.    Nas ini mengungkapkan empat kesalahan fatal yang wajib dihindari  kalau kita ingin memperoleh hidup yang kekal.

Mari kita lihat empat kesalahan ini satu per satu.  

Kesalahan pertama,    perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat …  “

Anak muda itu mengira perbuatan dapat menyelamatkan.   Keinginannya untuk diselamatkan baik dan betul,  sayang konsepnya tentang keselamatan keliru!

Pada zaman itu,  orang Yahudi percaya bahwa dengan melakukan sesuatu perbuatan baik  akan menjamin keselamatan mereka.

Kesalahan  ini dianut oleh kebanyakan orang  di dunia,  entah dia beragama apa saja,  Buddha, Hindu, Islam,  Katolik, bahkan Kristen.  Manusia mencoba berusaha sendiri untuk sampai kepada Allah.  Entah dengan beribadah, berdoa, berpuasa, berziarah, memberi sedekah, beramal, berbuat baik,  bersopan-santun, bermoral, dan sebagainya.  Dengan perkataan lain,  ini adalah usaha manusia untuk menyelamatkan diri sendiri.

Tetapi konsep ini bukan Injil !  Injil tidak pernah mengajarkan bahwa manusia dapat memperoleh keselamatan dengan usahanya sendiri.    Disadari atau tidak,  konsep keselamatan anak muda tersebut mengikuti  bohong terbesar dari Iblis.  Tidak seorang pun  akan mampu menyelamatkan dirinya sendiri dari hukuman dosanya.   Itu akan merupakan usaha yang sia-sia.  Mengapa sia-sia?

Alkitab menyatakan barang siapa melanggar sebuah hukum saja,  ia bersalah terhadap seluruhnya.  Anda mungkin membanggakan diri sebagai orang yang tidak pernah berzinah,  tetapi Anda pernah mencuri misalnya,  maka status Anda sama saja sebagai pelanggar hukum.  Di hari Minggu Anda beribadah di gedung gereja  dan pada hari Senin Anda berdusta atau berkhianat atau menipu atau memfitnah atau membenci atau menghina orang,  jangan berpikir ibadah Anda dapat menghapus semua kesalahan itu.  Ibadah Anda tidak akan menolong Anda.  Di mata Allah,  Anda tetap pelanggar hukum.  Masalahnya, kita semua sudah melakukan kesalahan, semua orang telah berbuat dosa, dan upah dosa ialah maut yaitu neraka  (Yakobus 2:10-11, Roma 3:23; 6:23).

Allah tidak mengijinkan sorga dihuni oleh orang-orang sombong.  Jikalau orang bisa masuk sorga dengan usahanya sendiri,  maka sorga akan penuh dengan orang sombong.  Mereka yang masuk sorga bisa punya alasan menepuk dada, “Lihat, saya ada di sini karena dulu di bumi saya  beribadah, beramal,  beragama, pokoknya saya orang baik dah!”   Sorga bukan untuk orang sombong  (Surat Efesus  2:9).

Allah yang mempunyai sorga.  Sorga itu ibarat rumah-Nya.  Karena itu Allah berhak  (juga karena Dia berdaulat penuh)  untuk menentukan bagaimana caranya orang boleh masuk ke rumah-Nya. Hanya Allah sendiri yang berhak menentukan jalan atau pintu masuk ke sorga.  Bukan manusia yang menentukan.

Satu-satunya pintu masuk ke sorga itu namanya: anugerah  (pemberian cuma-cuma  dari Allah yang tidak pantas kita terima).   Anugerah keselamatan ini  bisa diterima siapa saja oleh iman kepada Tuhan Yesus Kristus  (Surat Efesus 2:8-9). 

Jadi,  hidup kekal atau keselamatan itu bukan hasil usaha manusia dan bukan hasil pekerjaan manusia.   Tetapi semata-mata pemberian Allah,  di dalam Kristus Yesus!   <>

----------------------------------------------------------------------
Catatan:
AGAMA  =  usaha manusia untuk menyelamatkan diri sendiri.
INJIL  =  kuasa Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.
KESELAMATAN  =  anugerah Allah (pemberian cuma-cuma yang tidak layak kita terima di dalam Yesus Kristus bagi yang mau percaya).
----------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar