Jemaat dan Keuangan (4)

HEMAT ATAU KIKIR?

Alkitab berkata, "Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya. Ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum. Siapa menahan gandum, ia dikutuki orang, tetapi berkat turun di atas kepala orang yang menjual gandum" (Amsal 11:24-26).

Allah sering memberkati anak-anakNya dengan kekayaan kemurahanNya, dengan maksud antara lain supaya mereka menjadi orang-orang yang suka menolong – tetapi bukan boros. Supaya mereka tetap hemat – tetapi bukan kikir.

Jemaat dan Keuangan (3)

MURAH HATI ATAU BOROS? (Lukas 15:11-16).

Salah satu tanggung jawab orang Kristen kepada Kristus ialah bagaimana ia mengelola uangnya. Ingat, setiap sen yang ada di kocek kita adalah pemberian Allah yang perlu dipertanggungjawabkan!

Contoh di bawah ini adalah pengalaman seorang mahasiswa teologia. Ia dikenal oleh teman-temannya sebagai mahasiswa yang suka mentraktir teman-temannya makan, membelikan buku-buku, peralatan kuliah, bahkan barang-barang yang tidak langsung berguna untuk kuliah teman-temannya seperti perhiasan & benda antik. Tentu saja semua itu sangat menyenangkan hati teman-temannya dan ia langsung mendapat gelar "si murah hati" dan "si baik hati". Sebenarnya, tepatkah gelar ini?

Jemaat dan Keuangan (2)

KEBUTUHAN ATAU KEINGINAN ?
(Matius 6:25-34; I Yohanes 2:16,17; I Timotius 6:6-9)

Disadari atau tidak, cepat atau lambat setiap pengeluaran uang yang bersifat “pemborosan + besar pasak daripada tiang + banyak kebocoran + tidak dikelola dengan baik” akan menyebabkan defisit, kekurangan, kemiskinan, utang-utang tak terbayar, tak pernah punya duit, tak pernah punya tabungan, hidup morat-marit alias berantakan, dan penderitaan yang mengenaskan di masa tua seseorang.

Banyak orang secara jenius mengelola perusahaannya, rajin mengurus pekerjaannya, mampu menghasilkan banyak duit --- tetapi anehnya, setelah itu mereka sama sekali tidak becus mengelola uang yang diperolehnya dengan susah payah itu sehingga seumur hidupnya kantong & dompetnya hampir selalu kosong! Apalagi tabungan, tidak punya!

Jemaat dan Keuangan (1)

KURANG-PEMASUKAN ATAU SALAH-PENGELUARAN ? (Amsal 21:20; Filipi 4:11)

Kebanyakan orang (termasuk orang Kristen) “mengeluh” tidak punya uang, bahkan benar-benar sering kekurangan atau kehabisan uang. Ini kontras sekali dengan apa yang Rasul Paulus katakan, “Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan”. Padahal sewaktu melayani Tuhan memberitakan Injil, Paulus tidak lebih kaya atau, lebih enak dari kita. Bahkan barangkali ia lebih menderita secara jasmani dari pada kebanyakan kita di sini sekarang (I Korintus 9:18; II Korintus 4:16,17; 6:4,5; 11:23-28).

Kalau begitu, apa artinya perkataan Paulus tadi? Artinya, pada umumnya persoalan kita dalam masalah keuangan bukan terletak pada kurangnya pemasukan uang, tetapi terletak pada kurang bijaksananya pengeluaran uang !