Jemaat dan Waktu.

Jemaat di kota Efesus ---dan juga jemaat di sepanjang masa--- dihimbau untuk “mempergunakan waktu yang ada” dengan bijak, karena hari-hari ini adalah jahat (Efesus 5:16).

Di bawah adalah beberapa nasihat paling indah yang mungkin pernah kita terima, berkaitan dengan penggunaan waktu. Nasihat ini sangat praktis, amat berguna, dan dapat menjadi berkat luar biasa apabila satu per satu dilakukan untuk memulai setiap minggu kita, dari waktu ke waktu!

Jemaat Kristiani dan Berkat Tuhan.

Dulu … surat-surat rasul Paulus kepada semua orang percaya, baik jemaat maupun individu, selalu diakhiri dengan perkataan, “anugerah Tuhan Yesus menyertai kamu” atau semacam itu.

Kini … orang Kristen sering menutup pertemuan atau percakapan, bahkan sms yang dikirim lewat hp, dengan perkataan, “GBU” (God Bless You) yang maksudnya “Allah atau Yesus memberkati kamu”.

Semuanya menginginkan berkat Tuhan, semuanya menyukai berkat Tuhan … tetapi apakah semuanya menginginkan TUHAN, sang sumber berkat???

Jemaat dan Mujizat.

Jemaat Kristiani gampang terpesona oleh “tanda dan mujizat”. Entah itu berupa air diubah menjadi anggur, dompet kosong menjadi penuh uang, orang sakit disembuhkan, bahkan orang mati dihidupkan kembali, dan sebagainya … Sebagaimana yang, katanya, telah terjadi dan dilakukan oleh pengkhotbah-pengkhotbah “mujizat” semacam itu di mana-mana.

Apa kata Alkitab ---Firman Tuhan--- tentang tanda & mujizat ini? Sejujurnya, jemaat mesti sangat berhati-hati dengan apa yang disebut “tanda & mujizat”, dan mesti selalu membandingkannya dengan ajaran Alkitab tentang hal ini.

Mengapa? Karena pada akhir zaman seperti sekarang ini, Iblis sedang mempersiapkan dunia untuk menerima kedatangan “mesias” palsu atau Anti-Kristus. Bagaimana cara paling ampuh & paling gampang untuk mematangkan massa di seluruh dunia agar menjadi percaya kepada Anti-Kristus? Tentu saja dengan mujizat !!!

Jemaat Kristen dan Baptisan Air.

Jemaat kadang berbeda pendapat tentang baptisan air. Apakah baptisan merupakan syarat untuk masuk sorga? Cara mana yang benar, baptisan percik atau baptisan selam? Apakah maksud baptisan itu sebenarnya?

Kita coba melihatnya dari apa yang diajarkan oleh Alkitab, bukan dari dogma sesuatu gereja.

Dari semua ajaran Firman Tuhan tentang keselamatan & dari sebuah contoh besar di Alkitab kita bisa melihat dengan jelas bahwa baptisan bukan syarat dan bukan jalan masuk ke sorga. Salah satu penjahat yang ikut disalibkan di sebelah Yesus, diselamatkan karena ia percaya dan berseru kepada Yesus. Bukan karena dibaptiskan air. Ia hanya sempat berseru,”Yesus, ingatlah akan aku …”, tanpa sempat dibaptiskan air! Dan Yesus langsung menjawab,” … sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Lukas 23:42,43; Roma 10:13).

Jemaat dan Pentakosta!!!

Jemaat baru saja memperingati hari Pentakosta (Kisah Para Rasul 2:1-13). Apa yang sebenarnya terjadi pada hari itu?

Pada zaman Perjanjian Lama, Pentakosta jatuh pada hari ke-50 setelah hari raya Buah Sulung. Dari mempelajari kitab Imamat, kita menemukan bahwa hari raya Buah Sulung menggambarkan kebangkitan Yesus Kristus! “… Kristus buah sulung (kebangkitan) ” , (1 Korintus 15:23). Sedangkan Paskah berbicara tentang kematian Yesus Kristus! “… anak domba Paskah kita telah disembelih, yaitu Kristus”, (1 Korintus 5:7).

Jemaat dan Kedatangan Yesus Kristus Kembali!!!

Jemaat Kristiani pantas memikirkan sorga, tempat kediaman luar biasa yang Tuhan Yesus janjikan. Di sana nanti mereka akan hidup selamanya bersama Sang Juruselamat, Yesus. Di rumah sorgawi itu juga mereka akan bertemu kembali dengan orang-orang yang dikasihinya. Di sana mereka terlepas dari segala beban dunia berdosa ini.

Jemaat perlu meng-amin-kan semua itu. Pengharapan akan sorga merupakan hak setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Keselamatan & sorga adalah berkat yang tak terhingga nilainya. Dan yang menakjubkan, Yesus sendiri yang akan menjemput semua umat tebusanNya untuk masuk ke dalam tempat mulia ini.

Jemaat dan Kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga!

Hari ini jemaat Kristiani memperingati kenaikan Tuhan Yesus ke sorga. Peristiwa itu terjadi 40 hari setelah kebangkitanNya dari antara orang mati.

Lukas menulis tentang kenaikan ini dalam bukunya Kisah Para Rasul, “ … terangkatlah Ia (Yesus) disaksikan oleh mereka (rasul-rasulNya), dan awan menutupNya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang (malaikat) yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka, ‘Hai orang-orang Galilea, mengapa kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga. Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun … ’” (Kisah Para Rasul 1:9-11).

Jemaat perlu memperhatikan, bagaimana proses keberangkatan Yesus meninggalkan bumi menuju ke sorga itu dilakukan?