Percaya Kunci Setiap Orang

Percaya!
Tuhan Yesus berkata, “Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup …” (Injil Yohanes 11:25).

Jemaat sudah biasa mendengar perkataan Yesus di atas.Tetapi apakah jemaat benar-benar memahami maksudnya? Apa saja maksud Tuhan Yesus di sini, mari kita lihat:

1.Yang percaya mendapat hidup kekal

Ayat ini mengatakan bahwa “Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup …......”

Kita sudah melihat bahwa setiap orang akan mati. Kita sudah melihat bahwa Kristuslah satu-satunya harapan setiap orang. Tetapi, percaya adalah kunci bagi setiap orang.

Maksudnya adalah, Alkitab menekankan berulang kali bahwa hanya yang percaya akan Dia, beroleh hidup yang kekal. Tetapi orang yang tidak percaya, tidak akan melihat hidup melainkan murka Allah tetap berada di atasnya.

Percaya adalah satu-satunya kunci untuk masuk ke dalam hidup kekal. Jikalau orang tidak mau percaya, ia tidak mungkin mempunyai hidup kekal.

2.Percaya yaitu yakin akan janji Kristus

Percaya sangat penting sekali. Orang-orang Kristen di Alkitab disebut “orang-orang percaya.” Apakah maksudnya percaya? Percaya berarti apa?

Percaya berarti yakin! Yakin akan adanya Allah? Yakin akan Yesus? Yakin bahwa bila Allah berjanji, pasti jadi? Yakin kalau kita percaya akan Yesus, lalu Allah akan memberi hidup yang kekal?

Orang percaya ialah orang yang yakin bahwa apa yang dipercayainya itu pasti akan jadi pada dia. Inilah percaya. Ini tidak memakai otak. Tidak juga perasaan. Tetapi dengan hati ia mengambil lompatan besar bahwa benar hal itu pasti terjadi!

3.Percaya meliputi “mempercayakan”

Tetapi bagaimana sesungguhnya percaya ini? Sering istilah ini sebenarnya sukar dimengerti. Malahan saya sendiri sering berpikir bahwa istilah percaya dapat “menipu” banyak orang. Maksud saya, banyak yang salah-paham dengan istilah percaya.

Saya rasa kita akan lebih mengerti arti kata ini, bila kita memakai kata “mempercayakan.” Jadi, percaya kepada Yesus artinya mempercayakan nasib kita kepadaNya!   Saya mau beri contoh sbb:

Misalnya saya bermaksud besok menyetor uang sebanyak satu juta rupiah ke bank. Kebetulan besok seorang teman saya, katakanlah namanya Pak Kateni, akan pergi ke bank. Dia berkata, “Kalau bapak percaya kepada saya, bapak boleh menitipkan uang itu kepada saya, dan akan saya setorkan ke bank.” Saya jawab, “Oh pasti, pasti saya percaya!” Tetapi ketika besok pagi ia datang ke rumah saya, saya bilang, “Oh maaf, pak Kateni. Memang saya percaya bahwa bapak bisa menolong saya menyetorkan uang itu ke bank, sebab saya sudah kenal baik dengan bapak. Tetapi maaf, pak. Biar saya setorkan sendiri ke bank.”

Apakah ini artinya percaya? Saya bilang bahwa saya percaya kepada pak Kateni untuk menyetorkan uang itu ke bank, tetapi saya tidak mempercayakan uang itu kepadanya. Ini bukan percaya namanya!

Begitu juga kita sering mengatakan bahwa kita percaya kepada Yesus, tetapi kita tidak pernah mempercayakan nasib kita kepadaNya. Kalau di kebaktian jemaat ditanya, siapa yang percaya Yesus? Semua angkat tangan!

Tetapi apakah yang angkat tangan itu benar-benar selama ini sudah mempercayakan nasibnya kepada Yesus? Apakah sudah mempercayakan dosa-dosa nya kepada Yesus? Apakah sudah mempercayakan hidupnya kepada Yesus? Mungkin belum pernah atau bahkan tidak pernah!

Percaya yang tidak meliputi mempercayakan, belum merupakan percaya! Kalau saudara mau mempunyai kemenangan kekal, mau punya hidup kekal, sekarang ini saatnya mempercayakan dosa dan hidup saudara kepada Yesus.

Ia mampu memelihara sampai pada akhirnya apa yang saudara pertaruhkan ke dalam tangan-Nya!

Disadur dari: KMK, JG.  <>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar