Jemaat-Ku ... apa maksudnya???

Jemaat-Ku pertama kali diucapkan oleh Tuhan Yesus sendiri. Ia berkata, “Aku akan mendirikan jemaat-Ku … ” (Matius 16:18).

Alkitab bahasa Indonesia dengan sangat tepat menggunakan kata ‘jemaat’ … bukan ‘gereja’. Bagi kebanyakan orang konotasi istilah 'gereja' ialah gedung dengan bentuk khusus, ada sinode-nya, ada nama organisasi-nya, ada papan merek-nya, ada liturgi-nya, ada hamba Tuhannya yang lulusan sekolah Alkitab. Kalau tidak demikian, bukan gereja. Konsep ini yang harus diluruskan lebih dahulu untuk mengerti jemaat seperti apa yang didirikan oleh Yesus. Kita harus kembali ke Alkitab untuk mencari tahu apakah jemaat (atau ‘gereja’) itu sebenarnya!


Jemaat dalam Perjanjian Baru sama sekali bukan gedung atau bangunan bait Allah Israel dalam Perjanjian Lama. Sekarang ini Roh Allah berdiam di dalam orang-orang percaya (Kristen lahir-baru), bukan di dalam bangunan atau gedung tertentu. Rasul Paulus mengoreksi orang-orang percaya di kota Korintus, “… tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu … ?” (I Korintus 6:19). Yesus sendiri berkata, “ … di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” (Matius 18:20). Bukan di mana berdiri gedung ibadah, di sana Yesus ada di dalamnya.

Jadi, kurang tepat menyambut orang-orang Kristen yang hadir pada kebaktian hari Minggu, misalnya, dengan perkataan “Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, selamat datang dan selamat berbakti di Rumah Allah ini.” Lho, rumah Allah itu bukan gedung gereja-nya, rumah Allah itu adalah kita sendiri, orang-orang percaya. Jadi, lebih tepat berkata, “Selamat pagi rumah-rumah Allah, selamat datang dan selamat berbakti bersama-sama … “

Konon di dalam sebuah kebaktian, beberapa orang mengunyah permen ketika pendeta berkhotbah. Seseorang memberitahu, “Pak pendeta, orang-orang ini mengunyah permen di dalam gereja.” Jawab pendeta,”Bukan … yang betul ialah, gereja sedang mengunyah permen!”

Kita berkata, “ … yuk, pergi ke gereja!” Mengapa? Karena dalam pikiran kita gereja adalah tempat ibadah, dan gedung tertentu. Tetapi Alkitab berkata, “… yuk, menjadi gereja!” Mengapa? Karena gereja, atau lebih tepat jemaat adalah kumpulan orang percaya, bukan gedungnya.

Di dalam bahasa aslinya (bahasa Yunani), Alkitab memakai kata ‘ekklesia’ yang diterjemahkan dengan tepat sebagai ‘jemaat’ dalam Alkitab bahasa Indonesia. Ekklesia berarti kumpulan orang-orang yang dipanggil keluar. Oleh siapa? Dan keluar dari apa? Dipanggil keluar oleh Allah dari dosa, dari hidup yang lama, dari cara hidup yang sia-sia, ke dalam suatu hidup yang sama sekali baru di dalam Kristus Yesus.

Dalam Perjanjian Baru, ekklesia selalu berarti orang-orang. Ekklesia tidak pernah berarti gedung atau bangunan. Pada ayat-ayat berikut ini ekklesia atau jemaat berarti semua pengikut Kristus di seluruh dunia (Matius 16:18), dan jemaat setempat (Matius 18:17, Wahyu pasal 1,2,3).

Pengertian akan makna ‘gereja’ yang sebenarnya, atau menurut istilah Alkitabiah ‘jemaat’, akan memudahkan kita semua melayani Tuhan Yesus Juruselamat kita ---yang nota-bene adalah Pendiri jemaat itu sendiri--- bagi pembangunan jemaat-Nya. <>

5 komentar:

  1. Amen, dan “go for it.” Praying rumput will remain hijau di tanganmu, dan enak ‘tuk domba domba.

    BalasHapus
  2. GREAT IDEA!!!

    BalasHapus
  3. Blog yang bagus!! Thanks 4 sharing :)

    BalasHapus
  4. tambahan,
    seingat saya waktu belajar agama dulu,

    "G"ereja adalah jemaat.
    dan
    "g"ereja adalah gedungnya.

    BalasHapus
  5. Boleh-boleh saja menggunakan istilah gereja ... asal dimengerti bahwa 'ekklesia' selalu berarti kumpulan orang percaya, tidak pernah berarti gedung atau bangunan apapun. :-)GBU!

    BalasHapus