Tampilkan postingan dengan label rasul Paulus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label rasul Paulus. Tampilkan semua postingan

  dua sErigala...

yang mana anda beri makan ??


Suatu malam, seorang lelaki tua memberi tahu cucunya tentang pertempuran yang terjadi di dalam diri manusia. Dia berkata, "Anakku, peperangan itu terjadi antara dua serigala di dalam hati kita..."

"Yang satu itu jahat.  Itu adalah kemarahan, iri hati, kecemburuan, kesedihan, penyesalan, keserakahan, kesombongan, mengasihani diri sendiri, rasa bersalah, balas dendam, kebencian, rendah diri, kebohongan, kebanggaan palsu, superioritas, dan ego."

Yang lainnya baik.  Itu adalah sukacita, damai, cinta, harapan, ketenangan, kerendahan hati, kebaikan, kebajikan, pengampunan, empati, kemurahan hati, kebenaran, kasih sayang dan iman.

Cucunya berhenti sejenak lalu bertanya, "Serigala mana yang menang?"

Orang tua itu menjawab, "Yang kamu beri makan!"


RASUL PAULUS MENULIS:

“… jika aku menghendaki berbuat apa yang baik,  yang jahat itu ada padaku…

Aku, manusia celaka!  Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?   Syukur kepada Alah!                                    oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.”

---SURAT ROMA 7:21,24,25.

 

Siapakah Rasul Paulus?

Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa

(1 Timotius 1:15).


Rasul Paulus
adalah mantan orang jahat yang oleh anugerah Allah dikuduskan menjadi pelayan Tuhan, rasul Kristus Yesus, pemberita Injil, dan penulis 14 kitab di Perjanjian Baru.  

Tanpa ragu rasul Paulus mengungkapkan masa lalunya.  Dia menyebut dirinya mantan penghujat, mantan penganiaya, dan mantan orang yang kejam.  Dia menyebutkan hal-hal itu karena dia telah berubah,  tidak lagi seperti dahulu.  Sekarang Paulus adalah saksi Injil Kristus Yesus,  bukan lagi penghujat!

Rasul Paulus tidak bermaksud memamerkan kehebatan masa lalunya.  Sebaliknya, dia mau menunjukkan anugerah Tuhan.  Yesus mengampuni Paulus (waktu itu dia masih bernama Saul). Yesus juga mengubah penghujat & penganiaya yang ganas ini menjadi saksi Injil-Nya.  Oleh karena belas kasihan Tuhan,  "orang paling berdosa" ini diberi kesempatan menjadi pelayan-Nya. 

Pengalaman Rasul Paulus dapat menjadi contoh bagi kita yang percaya.  Sekelam apa pun masa lalu kita, kalau kita sungguh bertobat,  Tuhan masih dapat memakai kita.   Seburuk apa pun masa lalu kita, tidak perlu minder.  Sebaliknya, seindah apa pun masa lalu kita, bukan alasan untuk merasa lebih baik daripada orang lain.  

Siapa pun kita dahulu, kita adalah mantan orang berdosa.  Itulah masa lalu kita.   Tetapi sekarang kita yang percaya telah diubah menjadi baru oleh Tuhan.  Kita tidak lagi berbuat dosa seperti dulu. Sebaliknya sekarang kita memberitakan belas-kasihan Allah kepada sesama manusia.

Silakan dibaca di Alkitab: 1 Timotius 1:12-17.