
Kita membahas yang terakhir, karena ini sangat berhubungan dengan kematianNya. Penderitaan Yesus dimulai di Taman Getsemani pada malam sebelum besok paginya Ia disalibkan sampai mati. Alkitab menulis bahwa Yesus “mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia (Allah Bapa) … (Ibrani 5:7). Malam itu hatiNya penuh dengan kesedihan atas kematian yang akan dialamiNya esok hari. Ia berdoa, “Ya BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu … “ (Matius 26:39).
Dari kematian yang mana Yesus berdoa untuk dilepaskan??? Yesus tahu betul bahwa Ia dilahirkan ke dunia ini memang untuk mati. Yesus sendiri memberitahukan murid-muridNya bahwa Ia akan mati disalibkan. Yesus juga berkuasa memberikan nyawaNya dan mengambilNya kembali. Yesus-pun tahu bahwa Ia mesti menjadi korban dosa bagi umat manusia. Oleh kematianNya Yesus akan memuaskan tuntutan adil dari Allah Bapa yang kudus ---yang mengharuskan dosa dihukum--- sehingga terbukalah pintu keselamatan dan pengampunan dari dosa bagi semua orang yang mau percaya!
Yang Yesus “takutkan” ialah penderitaan yang sangat mengerikan, dipisahkan dari hadirat Allah Bapa yang tidak pernah sekali-pun Yesus alami sejak kekal! Dipisahkan karena dosa manusia, untuk keselamatan umat manusia. Kematian memang berarti : dipisahkan. Itulah sebabnya tatkala Ia tergantung di kayu salib itu, di saat-saat terakhir sebelum menyerahkan nyawaNya Yesus berseru, “AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Itulah penderitaan terbesar yang harus Yesus jalani sebagai korban dosa manusia. Itulah penderitaan neraka! Terpisah secara rohani dari BapaNya selama kematianNya di atas salib itu!
Melalui pengorbananNya di kayu salib, Yesus menyelesaikan dengan sempurna pekerjaan terbesar untuk menyelamatkan umat manusia yang direncanakan Allah Bapa sejak kekekalan. Keselamatan sekarang tersedia bagi setiap orang yang percaya kepadaNya.
Jemaat orang percaya bersandar sepenuhnya hanya kepada pengorbanan Yesus di kayu salib. Tidak kepada yang lain. Dasar yang lain akan rebah runtuh. <>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar